- Habib Jafar prihatin fungsi masjid di era sekarang jadi cenderung kaku dan eksklusif
- Habib Jafar geram orang meninggal dihabisi di rumah Tuhan atas nama agama
- Habib Jafar khawatir citra Islam jadi negatif
Suara.com - Pendakwah Habib Jafar Husein Al Hadar menyuarakan keprihatinannya terhadap pergeseran fungsi masjid di era modern yang cenderung menjadi kaku dan eksklusif.
Ia menyoroti bagaimana banyak masjid kini hanya berfungsi sebagai tempat ritual ibadah semata, jauh dari semangat keterbukaan yang dicontohkan pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Hal ini disampaikannya dalam perbincangan hangat bersama Deddy Corbuzier di podcast Close The Door, Rabu, 5 November 2025.
Diskusi tersebut dipicu oleh sebuah fenomena persekusi terhadap seseorang yang hanya karena tidur di dalam masjid.
Menurut Habib Jafar, kejadian seperti itu menunjukkan adanya kesalahpahaman mendasar tentang fungsi masjid di kalangan sebagian umat Islam.
"Umat Islam, kita tahu bahwa masjid di zaman Nabi tidak begitu kan," ujar Habib Jafar.
Ia menjelaskan bahwa perlakuan tidak ramah di masjid dapat menciptakan citra negatif tentang Islam, terutama bagi mereka yang belum memahami ajaran agama ini secara mendalam.
Tindakan-tindakan intoleran, meskipun dianggap kecil oleh pelaku, bisa menjadi justifikasi bagi pihak luar untuk memandang Islam sebagai agama yang keras dan tidak ramah.
"Bisa jadi kalau orang yang berpandangan Islam itu sebagai agama yang mengerikan, dengan perang-perang yang terjadi di Timur Tengah, bisa jadi kemudian mendapatkan justifikasi," jelas Habib Jafar.
Baca Juga: Onad Ditangkap, Deddy Corbuzier dan Habib Jafar Bahas Nasib Podcast Login
Habib Jafar menegaskan bahwa insiden semacam ini melukai nilai-nilai toleransi dan mencederai citra agama yang seharusnya menjadi rahmat bagi semua.
"Kenapa justru atas nama agama di rumah Tuhan, nyawa manusia dihabisi. Ini kegilaan macam apa!" ujar Habib Jafar.
Sebagaimana diketahui, publik baru-baru ini dibuat heboh dengan kasus pemukulan terhadap seorang mahasiswa yang menumpang istirahat di salah satu masjid di kawasan Sibolga, Sumatera Utara.
Buntut pengeroyokan, mahasiswa tersebut mengalami luka berat di kepala hingga akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan.