- Pesan film Pesugihan Sate Gagak sejalan dengan perjuangan Yono Bakrie di Jakarta
- Yono Bakrie sudah bekerja sejak SMA
- Yono hijrah ke Jakarta usai merenovasi rumah orangtua
Suara.com - Komika Yono Bakrie mengungkapkan sebuah kisah personal yang menyentuh di balik perjalanan kariernya.
Cerita tersebut memiliki kedekatan emosional dengan peran yang dilakoninya dalam film terbaru, Pesugihan Sate Gagak.
Berkisah tentang tiga sahabat yang lelah hidup susah dan ingin meraup kekayaan lewat jalur instan, Yono di kehidupan nyata pun pernah merasakan sendiri bagaimana perjuangan tokoh bernama Dimas yang ia perankan.
Dalam alur cerita, Dimas dikisahkan tergiur melakoni pesugihan agar bisa membantu membesarkan usaha sang ibu.
Juara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) X ini pun mengaku telah berjuang keras sejak masih duduk di bangku sekolah menengah, untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Ini relate sekali sama saya sendiri, karena sejujurnya saya itu kan dari SMA tuh udah kerja," ungkap Yono Bakrie usai sesi screening film 'Pesugihan Sate Gagak' di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 November 2025.
Sembari menempuh pendidikan, Yono berusaha mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi satu tujuan mulia, yakni merenovasi rumah orangtuanya.
"Nah, selama kerja itu nyicil nabung uang di bank, buat renovasi rumah," jelasnya.
Setelah merasa baktinya kepada keluarga telah tuntas, Yono memberanikan diri untuk meminta izin kepada orang tuanya untuk mengejar impiannya sendiri.
Baca Juga: Cuma Yono Bakrie yang Santai Telanjang Demi Adegan Pesugihan
"Nah setelah selesai semua, baru saya bilang ke orangtua, 'Ini udah selesai semua ya, saya bantu orangtua, bantu keluarga. Boleh nggak kali ini saya melakukan sesuatu demi saya sendiri?'" kenang Yono.
Izin dari orangtua menjadi tiket emas baginya untuk merantau ke Jakarta dan meniti karier sebagai seorang pelawak tunggal hingga meraih kesuksesan seperti sekarang.
"Dan akhirnya saya merantau ke Jakarta untuk stand up, dan akhirnya dari posisi ini, gitu," tuturnya.
Dari pengalamannya, Yono Bakrie memetik pelajaran berharga tentang arti pengorbanan seorang anak.
Menurutnya, orangtua tidak hanya melihat hasil akhir berupa materi, tetapi lebih menghargai proses dan perjuangan yang jujur.
"Ternyata memang benar, orangtua tuh kadang ke kita tuh minta hasil, 'Mana nih transfer mama, transfer bapak,' gitu. Tapi ternyata, di orangtua tuh nggak cuma minta hasil, yang penting prosesnya benar apa nggak," ujarnya.