Suara.com - Fatima Bosch dinugerahi Miss Universe 2025 setelah melalui malam final penuh sorotan di Bangkok, Thailand, pada Kamis, 20 November waktu setempat.
Sang Miss Meksiko berhasil memenangkan edisi ke-74 dari kompetisi kecantikan internasional bergengsi tersebut.
Fatima Bosch tampil memukau dengan pesona elegan serta kemampuan komunikasi yang kuat sehingga mengungguli finalis dari Thailand dan Venezuela pada puncak acara.
Kemenangan ini disambut antusias oleh organisasi Miss Universe yang menyebut bahwa "seorang bintang baru telah lahir" melalui unggahan resmi di Instagram mereka.
Publik menilai penampilan Fatima begitu konsisten sejak awal kompetisi, memperlihatkan perpaduan keanggunan, ketegasan, dan aura karismatik yang memikat para juri.
Runner-up pertama tahun ini diraih Praveenar Singh dari Thailand yang tampil kuat di babak tanya jawab dan menjadi kebanggaan tuan rumah.
Sementara itu, posisi runner-up kedua ditempati Stephany Abasali dari Venezuela yang dikenal dengan catwalk tegas dan advokasi sosial di bidang pendidikan.
Fatima Bosch juga mencatat sejarah sebagai perempuan pertama dari Tabasco yang memenangkan mahkota Miss Universe Meksiko sebelum melaju ke panggung internasional.
Baca Juga: 6 Kontroversi Miss Universe 2025 yang Menggemparkan Ajang Kecantikan Dunia
Lahir pada 19 Mei 2000 di Teapa, Tabasco, perempuan 25 tahun ini dikenal sebagai sosok yang multitalenta dalam dunia fashion dan advokasi sosial.
Riwayat pendidikannya mencerminkan kualitas global dengan studi desain busana di Universidad Iberoamericana, NABA Milan, dan Lyndon Institute Amerika Serikat.
Sebagai desainer fashion, Fatima mengembangkan label pribadi bernama Fabofe yang menonjolkan keanggunan modern terinspirasi budaya Meksiko.
Kiprahnya tidak hanya di atas panggung karena dia turut aktif menggerakkan program sosial untuk pemberdayaan perempuan dan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Perjalanannya di dunia pageant dimulai sejak memenangkan gelar Flor Tabasco 2018 yang membuka jalan menuju panggung kecantikan nasional dan internasional.
Fatima dikenal sebagai figur inspiratif yang pernah menghadapi tantangan disleksia dan ADHD sehingga membentuk ketangguhannya dalam meraih mimpi.