Ia kemudian melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain untuk menuntut keadilan sambil membawa kepala pelaku.
3. Penyalin Cahaya (2021)

FFI 2021 menobatkan Penyalin Cahaya sebagai Film Panjang Terbaik setelah meraih 14 penghargaan dari total 19 nominasi.
Film ini bahkan mendapat apresiasi internasional lewat penayangannya di Busan International Film Festival.
Kisahnya berfokus pada Suryani, mahasiswa berprestasi penerima beasiswa yang hidupnya hancur setelah foto vulgar dirinya beredar saat ia tertidur di sebuah pesta.
Tidak tinggal diam, Suryani mencari tahu siapa pelaku pelecehan seksual tersebut yang ternyata juga melibatkan banyak korban lain.
Tokoh ini diperankan kuat oleh Shenina Cinnamon.
4. Before, Now & Then (2022)

Sering disebut dengan judul Nana, film ini unik karena seluruh dialog menggunakan bahasa Sunda lama.
Dari sebelas nominasi, film karya Kamila Andini ini menyabet lima penghargaan.
Film ini berkisah tentang Nana, seorang perempuan desa yang menikah dengan lelaki tua dan menjalani kehidupan keluarga yang tampak bahagia.
Baca Juga: Dituding Ikut Memenangkan Omara di FFI 2025, Ini Respons Prilly Latuconsina
Namun luka masa lalu dan kerinduan pada mantan kekasih masih menghantuinya. Rumah tangganya semakin terguncang ketika sang suami diam-diam menikah lagi.
Meski begitu, Nana justru menjalin hubungan akrab dengan istri kedua tersebut.
5. Women from Rote Island (2023)

Meskipun tidak diproduksi oleh rumah produksi besar, film karya Jeremias Nyangoen ini berhasil menjadi Film Panjang Terbaik FFI 2023 dan membawa pulang empat Piala Citra.
Menariknya, sebagian besar pemain merupakan pendatang baru.
Film ini mengangkat kisah Orpa, ibu tunggal yang membesarkan tiga putrinya setelah ditinggal suami.
Film ini menyoroti kerasnya hidup perempuan yang dianggap tidak setara dengan laki-laki.