Begini Caranya Menangani Anak yang Kejang

Rabu, 01 Juli 2015 | 13:05 WIB
Begini Caranya Menangani Anak yang Kejang
Ilustrasi anak kejang. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demam disertai kejang sering dialami anak-anak berusia di bawah lima tahun. Meski tak semua kejang merupakan tanda epilepsi, orangtua harus melakukan pertolongan pertama yang benar untuk mengatasinya.

Pasalnya kejang yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak. Lantas bagaiamana menanganinya? Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Bunda, dr Irawati Hawari, mengingatkan orangtua untuk tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak ketika anak mengalami kejang. Menurutnya hal ini justru bisa menghambat anak untuk bernapas sehingga membahayakan nyawa anak.

"Kalau ada anggapan ketika kejang dimasukkan benda ke mulut ini salah kaprah. Harusnya miringkan posisi anak agar jalan napasnya lapang," kata dokter Irawati pada temu media bertajuk "Kejang, Apakah Selalu Epilepsi?" di Rumah Sakit Bunda Jakarta, belum lama ini.

Kemudian orangtua juga tidak boleh menahan gerakan anak saat kejang. Ia hanya menganjurkan orangtua untuk mengamankan benda-benda di sekitar anak agar tidak membahayakan diri ketika mengenainya.

"Jangan tahan anak ketika bergerak saat kejang. Ini bisa memicu pergeseran sendi pada anak. Lebih baik amankan dari benda pecah belah atau memicu api agar tidak membahayakan," imbuh Ira.

Orangtua, lanjut Ira juga harus menghitung lamanya kejang yang dialami anak. Jika berlangsung 3-5 menit bahkan lebih dikhawatirkan bisa memicu kerusakan otak, sehingga orangtua harus selalu menyiapkan obat anti kejang.

"Setelah kejang mereda coba tanyakan ke anak apa yang dirasakannya sebelum kejang. Mungkin hal ini bisa membantu dokter ketika dilakukan pemeriksaan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI