Namun, Anda perlu mengawasi lingkungan pergaulan anak. Jangan sampai karena ingin mengasah bakat, anak jadi terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Alih-alih ingin hidup sukses dari bakat, malah gagal karena salah memilih teman.
5. Konsultasi dengan Guru di Sekolah
Jika Anda terlalu sibuk sampai tidak sempat memperhatikan keseharian anak, maka Anda dapat menghubungi guru kelas anak di sekolah. Tanyakan aktivitas apa saja yang dilakukan di sekolah, dan seberapa aktif anak Anda dalam mengikuti aktivitas tersebut.
Meskipun hanya berbekal konsultasi ringan, setidaknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan anak. Dengan demikian, Anda dapat mengambil langkah tepat untuk mengembangkan kelebihan tersebut menjadi sesuatu yang berharga untuk masa depan anak.
6. Melibatkan Anak dalam Kompetisi
Agar bakat anak semakin terasah dan teruji, libatkan anak Anda dalam berbagai macam kompetisi yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Hasil yang didapat dari kompetisi nanti bisa dijadikan tolok ukur, apakah anak sudah maksimal dalam memanfaatkan bakat yang dimiliki atau belum.
Kompetisi ini adalah juga sebuah proses untuk mengetahui bakat anak, bukan untuk ajang pamer kepada tetangga. Jika anak gagal memenangkan kompetisi, jangan dimarahi. Sebaiknya pikirkan cara terbaik untuk membimbing anak dalam mengasah bakat yang dimiliki, sehingga peluang untuk memenangkan kompetisi terbuka lebar di lain kesempatan.
Biarkan Anak Memilih
Berikan keleluasaan bagi anak untuk memilih bakat yang dia inginkan. Selama upaya anak untuk mengasah bakat masih berada di jalur positif, berikan dukungan penuh, agar anak tetap semangat dalam mengasah bakat yang dia punya.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cara Mengajari Anak Berbisnis Sejak Kecil
Mengenal KTP Anak, Syarat dan Cara Mengurusnya
Ingin Anak Jadi Dokter, Berapa Biaya Kuliah Kedokteran?
Published by Cermati.com |