3. Membangkitkan Minat Anak
Beberapa anak ada yang tidak suka dengan bakat yang dimilikinya, sehingga dia menjadi acuh tak acuh terhadap apa yang dilakukan. Sebagai orangtua, Anda tentu kesal dengan sikap sang anak seperti itu. Tetapi, anak tidak butuh kekesalan dan amarah Anda, melainkan dukungan.
Suka atau tidaknya anak terhadap bakat yang dia punya, orangtua harus selalu mendukung keputusan anak. Dukungan ini dapat ditunjukkan dengan membangkitkan minat anak untuk menekuni bidang lain yang dia sukai, sehingga prosesnya berjalan lancar dan hasilnya optimal.
4. Membiarkan Anak Bersosialisasi
Biarkan anak Anda bersosialisasi dengan teman-teman seusianya, agar anak dapat menunjukkan bakat yang dia miliki kepada orang lain. Dengan bersosialisasi, anak memiliki wadah untuk berbagi cerita dengan orang lain, jadi tidak melulu hanya bercerita pada orangtua saja.
Namun, Anda perlu mengawasi lingkungan pergaulan anak. Jangan sampai karena ingin mengasah bakat, anak jadi terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Alih-alih ingin hidup sukses dari bakat, malah gagal karena salah memilih teman.
5. Konsultasi dengan Guru di Sekolah
Jika Anda terlalu sibuk sampai tidak sempat memperhatikan keseharian anak, maka Anda dapat menghubungi guru kelas anak di sekolah. Tanyakan aktivitas apa saja yang dilakukan di sekolah, dan seberapa aktif anak Anda dalam mengikuti aktivitas tersebut.
Meskipun hanya berbekal konsultasi ringan, setidaknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan anak. Dengan demikian, Anda dapat mengambil langkah tepat untuk mengembangkan kelebihan tersebut menjadi sesuatu yang berharga untuk masa depan anak.
6. Melibatkan Anak dalam Kompetisi