Pada bulan Januari, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Royal Society for Public Health (RSPH) memperingatkan bahwa media sosial bertindak sebagai tempat 'berkembang biak' untuk informasi yang salah dan berbahaya tentang keamanan vaksin.
Badan amal itu menyatakan bahwa kelompok-kelompok yang ingin menyebarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya tentang vaksin cenderung lebih menonjol di platform media sosial seperti Facebook daripada dalam bentuk media lainnya.
WHO bahkan baru-baru ini menggambarkan gerakan anti-vaksin sebagai salah satu ancaman terburuk yang dihadapi umat manusia pada tahun 2019.