Dokter bahkan awalnya mengira Hannah tidak akan hidup melewati tahun pertamanya, tetapi prediksi itu meleset ketika Hannah terus tumbuh dan merespons dengan baik berbagai operasi yang dijalaninya.
"Saya tidak terlalu aktif sebagai seorang anak. Orang tua saya ragu-ragu untuk membiarkan saya bermain olahraga karena mereka pikir saya akan terluka," terangnya.
Hannah mengungkapkan, orang tuanya awalnya membiarkannya untuk melakukan karate dan ia berhasil mendapat sabuk kuning. Namun, dia berhenti setelah kena tendangan di wajahnya.
Ia kemudian memutuskan untuk melakukan olahraga secara teratur dan kini ia merasa lebih sehat."Saya yakin saya akan berlari lebih cepat jika aku tidak bernapas melalui lubang di leherku, tapi jujur, tidak ada yang benar-benar menghentikanku," tutupnya.