Regangkan Leher Hingga Bunyi Krek! Lelaki Ini Seketika Kena Stroke

Minggu, 05 Mei 2019 | 07:10 WIB
Regangkan Leher Hingga Bunyi Krek! Lelaki Ini Seketika Kena Stroke
Ilustrasi sakit leher. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krek, Jangan Asal Merenggangkan Leher Jika Tau Mau Seperti Lelaki Ini

Meregangkan leher yang menghasilkan bunyi gemeretak, yang konon dipercaya dapat memberikan efek 'ringan' pada tubuh.

Tapi berhati-hatilah, hanya karena meregangkan leher, seorang lelaki berusia 28 tahun asal Oklahoma harus dilakirkan ke rumah sakit lantaran usai bunyikan leher, wajahnya langsung mati rasa.

Lelaki bernama Josh Hader asal Guthrie, Oklahoma awalnya tengah meregangkan leher di rumahnya. Hanya dengan sekali bunyi krek, dia mendengar suara patahan keras dan langsung tahu ada yang tidak beres.

Sisi kirinya mati rasa. Josh segera memeriksa dan melihat apakah wajahnya terkulai, salah satu tanda paling umum dari stroke.

Tapi wajah Josh tampak baik-baik saja. Josh pun langsung mencari mengambil beberapa bungkus es untuk mengobati sakit. Saat itu Josh sadar bahwa dirinya tidak bisa berjalan lurus.

"Ketika saya berjalan ke dapur, saya benar-benar berjalan hanya dengan sudut 45 derajat. Saya benar-benar tidak bisa berjalan lurus. Saya berjalan ke kiri," katanya seperti mengutip Odditycentral.

Saat ayah mertua Josh datang untuk mengantarnya ke rumah sakit, kondisinya telah memburuk secara signifikan dan dia tidak dapat berjalan sama sekali.

CT scan menunjukkan tidak ada perdarahan di otak Josh, tetapi dokter mengkonfirmasi bahwa ia mengalami stroke dan Josh harus mengonsumsi obat yang dikenal sebagai aktivator plasminogen jaringan, atau tPA, yang melarutkan bekuan darah.

Baca Juga: Kenali Penyebab Sakit Leher dan Punggung yang Dialami Jimin BTS

Josh dipindahkan ke Rumah Sakit Mercy di mana dia tinggal di unit perawatan intensif selama beberapa hari, sampai kemudian dipindahkan ke pusat rehabilitasi di mana dia belajar berjalan lagi dan mendapatkan kembali kendali atas lengan kirinya.

Josh Hader beruntung masih hidup, dan dalam beberapa minggu dia sudah dapat berdiri lagi, bahkan membantu pekerjaan rumah meski masih memiliki masalah keseimbangan dan kesulitan mengendalikan lengan kirinya.

Tapi dokter mengatakan apa yang terjadi pada Josh, bisa jadi jauh lebih buruk.

"Dia bisa mengalami lebih banyak gumpalan dan mengalami stroke yang mematikan. Dia bisa saja mati," kata Dr. Vance McCollom, seorang dokter di Rumah Sakit Mercy di Kota Oklahoma.

Senada dengan Vance, seorang ahli saraf stroke, Kazuma Nakagawa juga mengatakan hal serupa. "Ini sebenarnya sangat mematikan," katanya saat dikonfirmasi The Washington Post.

Josh Hader diketahui telah merobek arteri vertebralinya yang bisa mengakibatkan koma, keadaan vegetatif permanen atau bahkan kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI