Suara.com - Cegah Kontroversi, Obat Kanker dari Akar Bajakah Perlu Diteliti Ilmiah
Selama sebulan terakhir, media nasional diramaikan dengan pemberitaan mengenai khasiat akar bajakah yang disebut sebagai obat kanker alternatif. Hal ini rupanya memicu kontroversi di dunia medis. Seperti apa?
Semua berawal ketika tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya berhasil menyabet medali emas pada kompetesi Internasional World Invention Creativity Olympic (WICO) di Korea Selatan beberapa waktu lalu. Ketiganya mempresentasikan khasiat akar bajakah yang dianggap berhasil mematikan sel kanker pada tikus penelitian.
Jauh sebelum penelitian dibuat, bajakah sudah lama dipercaya memiliki khasiat tinggi, terutama bagi warga Kalimantan.
Bahkan klaim khasiat Bajakah telah 'dibuktikan' langsung lewat pengalaman empiris nenek salah satu ilmuwan muda yang meneliti khasiat Bajakah, Yazid Rafly Akbar.
Kata Yazid, neneknya pernah menderita kanker payudara 40 tahun lalu hingga kemudian dinyatakan sembuh setelah 'diobati' dengan getah akar Bajakah.
"Karena keterbatasan, kami mencoba menggunakan kearifan lokal yang ada (herbal getah Bajakah). Reaksinya sampai sekarang sembuh alhamdulillah, tidak ada efek samping," kata Yazid Rafly Akbar kepada Suara.com.
Yazid sendiri sadar bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai khasiat getah akar Bajakah.
Baca Juga: Nila Moeloek: Jika Sudah Diuji, Bajakah Bisa Dijadikan Produk Obat
Kontroversi di Dunia Medis: Pasien Tinggalkan Kemoterapi demi Akar Bajakah
Di sisi lain, Dr. Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan heboh khasiat akar bajakah telah 'menelan korban'. Tak sedikit pasien yang terpapar informasi tersebut akhirnya meninggalkan pengobatan di jalur medis.
"Ada korban pasien-pasien yang termakan info atas khasiat getah bajakah ini sehingga menunda jadwal kemoterapi atau operasi, alasannya menunda karena mau mencoba akar bajakah ini. Tentu dari sisi medis penundaan pengobatan memungkinkan kanker terus berkembang," tulis Dr. Ari menanggapi euforia akar bajakah, dalam pesannya kepada wartawan.
Meski demikian, Dr. Ari tetap mengapresiasi penemuan tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya tersebut dan berharap adanya penelitian lebih lanjut mengenai khasiat getah Bajakah.
"Butuh waktu dan kalau kita fokus dan memang menghasilkan sesuatu, tentu ini akan membawa manfaat untuk penemunya dan bermanfaat untuk orang banyak," tambah Dr. Ari.