Goo Ha-Ra Meninggal, Ini Penyebab Keinginan Bunuh Diri dan Cara Atasinya

Selasa, 26 November 2019 | 12:09 WIB
Goo Ha-Ra Meninggal, Ini Penyebab Keinginan Bunuh Diri dan Cara Atasinya
Goo Hara. (Dok Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1. Pengalaman traumatis

Ketika Anda melalui pengalaman traumatis, Anda mungkin merasa malu berat atau bersalah dan dapat menyebabkan pikiran bunuh diri. Pengalaman traumatis tersebut meliputi peperangan, kekerasan fisik atau seksual. Anda dapat mengembangkan kondisi yang disebut post traumatic stress disorder (PTSD), yang ditandai dengan kilas balik atau terhalangnya kenangan terkait pengalaman traumatis. PTSD dapat menyebabkan kecemasan intens yang dapat mengganggu kehidupan normal. Hal ini dapat menyebabkan munculnya pikiran keputusasaan, tapi dengan terapi dan penanganan yang tepat bisa cukup membantu Anda melewatinya. 

2. Bullying

Bullying memiliki efek mendalam pada cara seseorang berpikir dan bagaimana mereka merasa, terlepas dari seberapa sering dan metode bully apa yang digunakan. Jika Anda di-bully, Anda mungkin merasa sangat tertekan, tidak berharga, dan putus asa bahwa situasi Anda akan berubah.

Perkembangan teknologi menciptakan fenomena yang disebut “cyber bullying,” di mana korban diintimidasi secara online, sering kali bahkan oleh orang-orang yang mereka kenal. Hal ini biasanya terjadi di situs media sosial, komentar di situs web, dan berbagai blog yang bertujuan untuk merusak reputasi Anda dan membuat Anda merasa malu. Tapi penting untuk tidak menanggapinya dan bersikap tangguh serta menunjukkan kemampuan diri adalah solusinya. Anda harus bangkit.

3. Kecanduan narkoba atau penyalahgunaan zat adiktif

Jika Anda kecanduan obat atau penyalahgunaan obat atau alkohol secara konsisten, inilah saatnya bagi Anda untuk berhenti. Ada bukti kuat bahwa kecanduan narkoba atau penyalahgunaan zat dapat membuat Anda menjadi tertekan. Meski obat-obatan atau alkohol dapat memberikan bantuan jangka pendek terhadap rasa sakit, itu tidak membantu memecahkan masalah dalam kehidupan nyata Anda.

Obat-obatan dan alkohol dapat mengubah fungsi otak dan neurotransmitter, sehingga menyebabkan depresi yang mendalam. Anda mungkin merasa tak berdaya untuk mengatasi kecanduan yang Anda hadapi. Gejala kecanduan dan “sakaw” bisa menyakitkan dan tak tertahankan. Pada saat itulah, bunuh diri terasa seperti cara terakhir untuk keluar dari perangkap candu. 

4. Masalah dalam hubungan

Baca Juga: Fans Goo Hara Diberi Kesempatan untuk Berikan Penghormatan Terakhir

Masalah dalam hubungan, misalnya, berada dalam hubungan yang kasar, tidak merasa dihargai, atau baru mengalami perpisahan, dapat menjadi tantangan besar dalam hidup. Hal ini terutama berlaku dalam hubungan percintaan. Masalah dalam hubungan asmara dapat menyebabkan perasaan depresi lebih dalam, kecemasan, rasa bersalah, dan panik. Masalah dalam hubungan juga dapat menyebabkan banyak rasa sakit emosional dan menenggelamkan Anda dalam pikiran untuk bunuh diri. Merasa takut kesepian atau terisolasi, cenderung membuat Anda rela untuk bergabung dengan kelompok teman-teman yang membawa pengaruh buruk, atau mencari bantuan dari obat-obatan dan alkohol. Jika sudah menyadari hal ini, saatnya keluar dan memulai semuanya dari awal untuk dicintai dan mencintai dengan menyembuhkan kondisi stres atau depresi tersebut dengan menemui psikiater, psikolog.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI