
HIV AIDS di Tulungagung Kian Tinggi, Sebulan Rata-Rata 30 Orang Terdeteksi
Angka pengidap HIV AIDS kian bertambah di Tulungagung, Jawa Timur.
5. Kisah Puger Juru Parkir Perawat Adha, Kerap Diusir Karena Stigma Aids
![Rumah lentera menjadi shelter bagi anak yang hidup dengan HIV/Aids di Solo. [Suara.com/Ari Purnomo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/09/78189-rumah-lentera.jpg)
Sosok Puger Waluyo (45) seorang juru parkir yang merawat puluhan anak yang hidup dengan HIV/Aids (Adha), ternyata tidak begitu saja bisa mendapatkan tempat singgah. Ia harus melewati jalan yang terjal sebelum akhirnya ada pihak-pihak yang peduli terhadap keberadaan Adha.
Ketika kali pertama merawat Adha, Puger harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Ia bawa seorang bayi yang sudah positif HIV/Aids untuk dirawat di tempat yang sudah disewanya. Ia bersama rekan-rekan sesama relawan, begitu telaten merawat setiap Adha.
6. 14 Siswa SD Dikeluarkan dari Sekolah karena Mengidap AIDS

Sebanyak 14 siswa SD pengidap HIV AIDS dikeluarkan dari sekolah di Solo, Jawa Tengah. Mereka ditolak di sekolah.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Bagaimana Cara Mendukung Penderita HIV agar Tetap Sehat?
Orangtua murid lain sekolah SD itu menolah ke - 14 siswa SD pengidap HIV AIDS tetap bersekolah. Para orangtua takut anak-anaknya tertular siswa SD pengidap HIV AIDS.
7. Penderita HIV AIDS Terancam Tak Bisa Konsumsi Obat ARV

Penderita HIV AIDS di Indonesia terancam tidak bisa mendapatkan obat Antiretroviral Fixed Dose Combination jenis Tenofovir, Lamivudin, Efavirens (ARV FDC TLE) untuk terapi pengobatan karena program pengadaan obat tersebut pada tahun 2018 gagal terlaksana.
"Proses pengadaan obat ARV Fixed Dose Combination jenis TLE ini di tahun 2018 dinyatakan gagal. Alokasi dana APBN tidak bisa tersalurkan untuk membeli obat tersebut," kata Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/01/2018).