Dari Usia hingga Genetik, Ketahui 8 Faktor Risiko Penyebab Kanker Rahim

Selasa, 24 Maret 2020 | 15:30 WIB
Dari Usia hingga Genetik, Ketahui 8 Faktor Risiko Penyebab Kanker Rahim
Purwaniatun [YouTube/Trans TV Official]

Suara.com - Pesinetron Purwaniatun atau Mbak Pur yang lebih sering mendapat peran sebagai ART dikabarkan meninggal dunia pada Senin (23/3/2020) saat menjalani perawatan kanker rahim.

Menurut sang cucu, Gia, kondisi Purwaniatun tidak membaik pascaoperasi yang dilakukannya 40 hari sebelum meninggal.

"Iya meninggal karena sakit. Pasca operasi, kanker rahim. Setelah dioperasi diangkat (rahimnya) setelah itu belum membaik gitu sampai sekarang," tuturnya saat dihubungi pada Senin (23/3/3020).

Selain kanker payudara, kanker rahim menjadi penyebab kematian tertinggi pada wanita di seluruh dunia dan kasusnya makin meningkat 1-2% tiap tahunnya.

Umumnya, kanker jenis ini diderita oleh wanita setelah melewati masa menopause, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat dialami oleh wanita lebih muda.

Purwaniatun alias Mbak Pur. (Youtube/Kisah Nyata)
Purwaniatun alias Mbak Pur. (Youtube/Kisah Nyata)

Seperti namanya, kanker rahim berkembang di dalam rahim dan sebenarnya terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya yang paling umum adalah kanker dinding rahim atau endometrium.

Hingga kini, penyebab sebenarnya dari kanker rahim belum diketahui. Namun, kemunculannya berawal dari mutasi gen yang terjadi di lapisan rahim.

Seperti beberapa kanker lainnya, ada beberapa faktor risiko dari kanker rahim. Dilansir Hello Sehat, berikut di antaranya:

1. Usia

Baca Juga: Purwaniatun Meninggal karena Kanker Rahim, Ketahui Penyebabnya!

Risiko menderita kanker rahim akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Kebanyakan kasus penyakit ini ditemukan pada wanita di atas usia 40 tahun. Hanya sekitar 1% kasus kanker rahim terjadi pada wanita di bawah 40 tahun.

2. Perubahan estrogen akibat menopause

Setelah masa menopause, ovarium akan berhenti memproduksi hormon estrogen. Namun, estrogen akan tetap dihasilkan dalam jumlah sedikit oleh sel-sel jaringan lemak.

Estrogen dari jaringan lemak ini dapat memicu terjadinya mutasi sel di dalam rahim, sehingga risiko terjadinya kanker setelah menopause tinggi.

3. Obesitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI