Meski Tidak Keluar selama 3 Minggu, Perempuan Amerika Terinfeksi Covid-19

Selasa, 14 April 2020 | 07:00 WIB
Meski Tidak Keluar selama 3 Minggu, Perempuan Amerika Terinfeksi Covid-19
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/Alexey_Hulsov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pasien di Nort Carolina, Rachel Brummert terifeksi virus corona Covid-19, meskipun ia tidak pernah keluar rumah selama 3 minggu.

Mengalihbahasakan dari New York Post, Brummert baru didiagnosis terinfeksi Covid-19 pada Kamis (9/4/2020). Padahal sejak pertengahan Maret, ia sama sekali tidak keluar dari rumah.

"Ini adalah yang paling sakit yang pernah saya alami dan ini yang paling menakutkan yang pernah saya alami," kata Rachel Brummert kepada WCNC.

"Aku benar-benar ketakutan."

Karena kondisi kesehatannya, ia memutuskan untuk melakukan pencegahan. Brummert menjaga jarak dengan orang lain, bahkan pada suaminya dengan cara tidur di kamar terpisah.

Dilansir dari New York Post, meski tidak keluar rumah sama sekali, ia pernah menerima barang belanjaan dari orang yang terinfeksi virus corona. Padahal Brummert tidak menerima secara langsung, barang belanjaan hanya diletakkan di depan pintu rumah.

Brummert menegaskan, bahwa ia tidak melakukan kontak dengan perempuan tersebut, dia hanya mengambil tas makanan dari terasnya tanpa sarung tangan.

"Saya benar-benar berpikir saya melakukan semuanya dengan benar," kata Brummert.

"Saya belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya," katanya.

Baca Juga: Menteri Erick: Covid ini Ajarkan Kita Supaya Tidak Tergantung Bangsa Lain

“Saya pikir saya terserang flu. Tapi ini bukan flu, ini adalah monster lain," tutupnya.

Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Penyakit autoimun. (Shutterstock)

Brummert sendiri merupakan penderita autoimun, oleh karena itu ia melakukan pencegahan lebih ketat. Melansir dari Womenshealth.gov, tujuan dari sistem kekebalan untuk membedakan antara sel baik dan jahat. Pada orang autoimun, tubuh tidak bisa membedakan antara sel baik dan jahat.

Akhirnya, tubuh akan membuat autoantibodi yang menyerang sel baik secara tidak sengaja. Pada saat yang sama, sel-sel khusus gagal melakukan tugasnya dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Secara umum, penyakit autoimun menyerang lebih dari 23,5 juta orang Amerika. Penyakit ini juga lebih umum menyerang wanita daripada pria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI