"Peningkatan tes dan kapasitas rumah sakit untuk mengatasi patogen pernapasan baru dan masyarakat yang paham akan kebutuhan meningkatkan kebersihan diri dan menjaga jarak menjadikan mereka berada dalam posisi yang baik," tuturnya.

Hal tersebut disetujui oleh Yau. Ia mengungkapkan bahwa kesuksesan Hong Kong dalam menghadapi wabah Covid-19 utamanya berasal dari warganya. Menurutnya, pengalaman SARS di tahun 2003 telah mengajarkan banyak hal pada warganya.
"Ini saatnya kami melakukan berbagai upaya. Saya tahu saya dan keluarga saya semuanya sudah memakan masker dari pertengahan Januari. Kami bergerak cepat," katanya.
Upaya social distancing yang awalnya akan berakhir di tanggal 23 April diperpanjang hingga 7 Mei. Situasi dianggap berada dalam kendali apabila tidak ada kasus lagi dalam 28 hari berikutnya.
Dipaparkan oleh profesor David Hui Shu-cheong, pakar penyakit pernapasan dari Chinese University, apabila hal tersebut terjadi, sekolah-sekolah dapat dibuka kembali dan para pekerja bisa kembali ke kantor.
Walaupun batasan diringankan, Hui berkata masyarakat tetap diimbau untuk mengenakan masker di transportasi umum dan tempat ramai, karena masih ada kemungkinan kasus baru dan belum adanya vaksin yang tersedia hingga pertengahan 2021.