![Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/76214-ilustrasi-virus-corona.jpg)
Temuan ini menggambarkan kondisi yang lebih parah pada musim dingin berikutnya di Eropa. Karena, kasus virus corona Covid-19 mungkin lebih parah saat musim dingin itu datang.
"Studi ini menyoroti pentingnya mengumpulkan data jangka panjang tentang kejadian, gejala dan perkembangan virus corona Covid-19 dari banyak orang," kata Profesor Tim Spector dari King's College London.
Menurutnya, dengan memahami banyak faktor yang berkontribusi terhadap keparahan dan penyebaran penyakit, nantinya dapat menerapkan langkah-langkah efektif dalam mengendalikan virus corona Covid-19.
Dr Simon Clarke, profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, mengatakan studi ini menunjukkan hubungan antara suhu cuaca dan tingkat keparahan gejala virus corona Covid-19.
"Mungkin karena suhu rendah memperlambat lendir normal virus yang menginfeksi di saluran hidung kita. Jika memang ada gelombang infeksi di Inggris pada musim dingin, hal itu bisa bertepatan dengan flu musiman," jelasnya Dr Simon.