"Ada kemungkinan, dia (bayi) memiliki genetik yang sama. (Tapi) pencegahannya kami edukasi hidup sehat. Kami sebisa mungkin punya anak diberikan perawatan sesuai standar, misal ASI," tutur Alvina.
Ketika anak beranjak dewasa, orang tua bisa mengingatkannya sebisa mungkin hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan sehat, dan mengendalikan stres.
Alvina mengatakan, sebagian besar kasus Sjogren’s syndrome tak mengancam organ vital penderitanya, tetapi menurunkan kualitas hidup dan menganggu produktivitasnya.
"Penderitanya sehari-hari mudah lelah, tidak bisa beraktivitas maksimal. Kecuali (Sjogren’s syndrome) mengenai organ vital seperti paru-paru, kelainan saraf, tetapi ini tidak banyak ketimbang dan tidak semua pasien berisiko," demikian kata Alvina.