Tiga Fakta Terkini Soal Mutasi Virus Corona, Benarkah Lebih Mematikan?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 18 Agustus 2020 | 14:46 WIB
Tiga Fakta Terkini Soal Mutasi Virus Corona, Benarkah Lebih Mematikan?
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].

Ini juga dapat membuat studi yang ada tentang vaksin tidak efektif dan tidak lengkap.

Baca selengkapnya

3. Bikin Vaksin Tak Efektif

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, seperti diwartakan Channel News Asia, Senin (17/8/2020), mengatakan bahwa kini masyarakat harus lebih hati-hati setelah mutasi, yang dinamai D614G, terdeteksi.

"Ia 10 kali lebih gampang menular dan tersebar, jika dibawa oleh individu superspreader," kata Hisham dalam pengumuman yang diunggah di Facebook, Minggu.

Superspreader adalah orang-orang yang menyebarkan Covid-19 ke banyak orang. Kasus superspreader telah ditemukan di banyak negara, mulai dari China, Singapura, Malaysia, hingga Eropa.

"Mutasi D614G pertama kali ditemukan pada Juli 2020 dan berkemungkinan akan menyebabkan kajian vaksin saat ini tidak efektif," imbuh dia.

Meski demikian ia tak menjabarkan apakah sudah ada studi yang memperkuat kemungkinan tersebut;  apakah mutasi itu membuat Covid-19 semakin mematikan; atau apakah bisa membuat penderita mengalami gejala lebih parah.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Pemberdayaan Masyarakat, Memulihkan Ekonomi Perkotaan di Kala Pandemi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI