Suara.com - Joe Biden akhirnya memenangkan pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020 ke-59, mengalahkan Donald Trump.
Di balik kemampuan negosiator dan sosok karismatiknya, ternyata Biden memiliki masa kelam. Ia pernah diolok teman-temannya karena gagap, hingga ia takut berbicara di depan kelas.
Setelah berlatih keras mengatasinya, kini ia menjadi pembicara ulung.
Namun, ia mengaku kondisinya itu masih memengaruhinya hingga sekarang. Terutama saat ia merasa lelah.
"Masih kadang-kadang, ketika saya merasa diri saya benar-benar lelah," katanya pada Rabu (4/11/2020), dikutip dari CNN.
![Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memberi isyarat setelah berbicara pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat pada awal 4 November 2020. [ANGELA WEISS / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/08/39682-joe-biden.jpg)
Apa sebenarnya 'gagap' itu?
Gagap ditandai dengan pengulangan, memperpanjang durasi suara, dan gangguan dalam ucapan yang dikenal sebagai 'block' atau 'hambatan', menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD).
Dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengalami kedipan mata secara cepat atau getaran bibir, sembari tergagap, dilansir dari Health.
NIDCD mengatakan gagap paling sering terjadi pada anak-anak antara usia 2 dan 6 tahun, periode ketika mereka mengembangkan keterampilan bahasa.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pemerintah Indonesia Gagap Tangani Covid-19 Hingga Saat Ini
Sekitar 95% dari anak-anak yang gagap menunjukkan tanda-tandanya sebelum usia lima tahun.