Anak laki-laki tiga kali lebih mungkin mengalami gangguan bicara ini dibanding anak perempuan. Perbedaan semakin besar seiring bertambahnya usia.
![Joe Biden memenangi Pilpres AS 2020. [Jim WATSON / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/08/32636-joe-biden.jpg)
Apa penyebab gagap?
Avivit Ben-Aharon MS Ed, terapis wicara berlisensi dan pendiri serta direktur klinis Great Speech Inc., mengatakan bahwa penyebab dari gagap tidak diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan besar kombinasi dari beberapa faktor.
"Penelitian terbaru menunjukkan bahwa genetika, riwayat keluarga (seringkali laki-laki), perkembangan neuromuskuler, dan lingkungan anak, termasuk dinamika keluarga, semuanya berperan dalam timbulnya gagap," jelasnya.
The Stuttering Foundation mengatakan sekitar 60% orang yang gagap memiliki anggota keluarga yang aktif gagap, atau dulu pernah gagap.
Dalam kasus Biden, pamannya dari pihak sang ibu juga memiliki masalah gagap seumur hidupnya.
Meski masalah emosional dan pola asuh tampaknya tidak menyebabkan gagap, faktor lingkungan dan tuntutan berbicara dapat meningkatkan atau menurunkan kegagapan, tambah Ben-Aharon.
Stres juga dapat memperburuknya, tetapi tidak dianggap sebagai penyebab gagap.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pemerintah Indonesia Gagap Tangani Covid-19 Hingga Saat Ini