Kasus Covid-19 Impor Mengintai, Pemerintah China Terus Pantau Pelancong

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 12 November 2020 | 21:02 WIB
Kasus Covid-19 Impor Mengintai, Pemerintah China Terus Pantau Pelancong
Bendera China (DW Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah China terus memantau kondisi para pelancong yang datang dari luar, setelah kasus Covid-19 impor terus meningkat.

Dilansir Antara, China menghadapi peningkatan risiko penularan lokal COVID-19 pada musim dingin karena kasus-kasus impor akibat penyebaran pandemi global semakin cepat.

Selama musim dingin, mungkin ada kasus sporadis di beberapa daerah di China dan beberapa kasus klaster di wilayah-wilayah lainnya.

"Upaya pencegahan dan pengendalian epidemi China tidak bisa dilonggarkan untuk sesaat," kata Li Bin, wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional pada konferensi pers, Kamis (12/11/2020).

Negara-negara seperti India, Brazil, dan Prancis melaporkan puluhan ribu infeksi baru setiap hari.

Sebaliknya, China telah mengendalikan sebagian besar penyebaran virus corona sejak awal musim panas, meskipun masih mencatat kelompok infeksi secara berkala di beberapa bagian negara.

Dalam sepekan terakhir, beberapa kasus lokal yang terkait dengan impor makanan telah muncul di kota pelabuhan utara Tianjin, sementara seorang pekerja bandara di Shanghai telah tertular virus meskipun ia tidak melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.

China mencatat peningkatan kasus impor di antara pelancong yang datang dari luar negeri.

Negara itu terus menghentikan pemberian visa untuk beberapa warga negara asing sementara membatasi pergerakan keluar yang tidak mendesak oleh warga China, kata wakil komisaris Administrasi Imigrasi Nasional Yin Chengji.

Baca Juga: Keluarga Dikucilkan karena Covid-19, Jalan Menuju Rumah Diblokade

China juga telah mengambil langkah-langkah yang lebih tegas terhadap makanan beku impor, setelah melakukan pemeriksaan acak pada lebih dari 870.000 sampel, kata seorang pejabat di Administrasi Umum Bea Cukai Bi Kexin pada konferensi pers yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI