Ishaan bercerita selalu menghubungi ayah dan ibunya selama mereka menjalani perawatan di rumah sakit. Ia pun hanya bissa berdiam diri di rumah dengan anjing peliharaannya.
Ishaan tak menyangka bahwa banyak temannya yang membantu mengulurkan tangan dan mengajaknya berbicara selama isolasi mandiri di rumah. Hal itu membuat hatinya lebih tenang menghadapai situasi.
Bahkan, tetangga dan teman-temannya pun sering mengirim makanan segar dan sehat ke rumahnya selama isolasi mandiri tanpa ayah dan ibu.
Pada minggu berikutnya, ayah dan ibu Ishaan keluar dari rumah sakit. Tapi, Ishaan justru giliran yang masuk rumah sakit karena kondisinya memburuk.
Ishaan menjalani perawatan intensif di ICU dengan bantuan oksigen. Sedangkan, orangtuanya menunggunya di rumah dengan kecemasan.
Selama menjalani perawatan 5 hari di ruang ICU, Ishaan mengaku mendapatkan suntikan sebanyak 16 kali. Setelah itu, Ishaan dipindahkan ke bangsal biasa untuk rawat inap selama 3 hari.
Pengalaman terinfeksi virus corona ini pun memberikan banyak pelajaran bagi Ishaan dan keluarganya. Ishaan juga bersyukur teman-teman telah berusaha mendukung dan memberinya hiburan selama rawat inap.