Waspada, Kombinasi Obat dan Asupan Makanan Berikut Bisa Berbahaya

Selasa, 02 Februari 2021 | 17:49 WIB
Waspada, Kombinasi Obat dan Asupan Makanan Berikut Bisa Berbahaya
Ilustrasi (Foto: shutterstock)

Suara.com - Sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu, Anda harus mencari terlebih dahulu cara konsumsi dan pantangannya. Sebab ada beberapa asupan yang buruk jika dikonsumsi dengan obat.

Melansir dari Everydayhealth, berikut beberapa asupan yang perlu dihindari sebelum atau usai minum obat tertentu, antara lain:

1. Asetaminofen dan Alkohol

Jika Anda mengonsumsi Tylenol (acetaminophen) setelah minum untuk menangkal mabuk, maka Anda dapat membahayakan diri sendiri.

“Saat dikombinasikan dengan alkohol, Anda mungkin berisiko mengalami keracunan hati,” kata Jessica Nouhavandi, PharmD, Co-CEO dan salah satu pendiri Honeybee Health di Culver City, California.

2. Beberapa Antibiotik dan Susu

Nouhavandi mengatakan antibiotik tertentu tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan susu, yogurt, atau keju.

“Produk susu mengikat obat dan mengganggu penyerapannya dalam aliran darah,” kata Nouhavandi. Ini berlaku untuk fluoroquinolones seperti sipro (ciprofloxacin), levaquin (levofloxacin), avelox (moxifloxacin), dan tetrasiklin tertentu. 

3. MAOI dan Keju 

Baca Juga: Ingin Tambah Energi, Coba Rutin Konsumsi 5 Asupan Ini

Jika Anda menggunakan antidepresan yang merupakan inhibitor monoamine oksidase (MAOI), seperti Marplan (isocarboxazid), Nardil (phenelzine), Emsam (selegiline), atau Parnate (tranylcypromine), Anda perlu memperhatikan makanan tinggi tyramine seperti keju.

“Kombinasi ini dapat menyebabkan krisis hipertensi,” kata Emmel. Makanan tinggi tyramine termasuk keju, jenis anggur tertentu, acar ikan herring, hingga ragi pembuat bir.

Ilustrasi obat  (Pexels)
Ilustrasi obat (Pexels)

4. Warfarin dan Kakung atau brokoli

Jantoven dan Coumadin (warfarin) adalah pengencer darah untuk mengatasi pembekuan darah. Sayuran seperti kangkung dan brokoli mengandung vitamin K. "Masalahnya adalah vitamin K meniadakan apa yang coba dilakukan warfarin," kata Mitchell Howard, PharmD, asisten profesor klinis di Fakultas Farmasi dan Ilmu Farmasi Universitas Toledo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI