Suara.com - Pemerintah Korea Selatan melonggarkan aturan jam malam bagi wilayah di luar kota Seoul dan sekitarnya, menjelang libur tahun baru Imlek.
Dilansir ANTARA, pihak berwenang ragu-ragu untuk melonggarkan pembatasan jarak sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya menjelang liburan Tahun Baru Imlek mulai 11 Februari, ketika puluhan juta orang Korea biasanya melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk pertemuan keluarga.
Korea Selatan pada hari Sabtu melonggarkan jam malam di lebih dari setengah juta restoran dan bisnis lain di luar ibu kota Seoul, membiarkan mereka tetap buka satu jam kemudian, di tengah reaksi publik atas pembatasan ketat untuk menahan COVID-19.
Aturan tetap lebih ketat di ibu kota Seoul dan sekitarnya, di mana lebih dari 70 persen infeksi terkonsentrasi.

Pada akhir Januari, pihak berwenang memperpanjang pembatasan jarak sosial hingga 14 Februari - termasuk larangan pertemuan pribadi yang lebih besar dari empat orang - dan meminta penduduk untuk tinggal di rumah selama liburan panjang.
Korea Selatan mencatat jumlah harian terendah dari kasus COVID-19 sejak akhir November ketika pemerintah sedikit melonggarkan pembatasan jarak sosial dalam menghadapi kritik dari bisnis yang terkena dampak aturan.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat 289 kasus tambahan pada Minggu tengah malam, dengan penghitungan harian turun di bawah 300 untuk pertama kalinya sejak 23 November.
Dalam beberapa bulan terakhir Korea Selatan telah berjuang melawan gelombang infeksi terbesar, dengan kasus harian memuncak pada lebih dari 1.200 selama liburan Natal.
Sementara itu, Korea Selatan luncurkan tes Covid-19 khusus untuk hewan peliharaan kucing dan anjing. Tes hanya bisa dilakukan di ibukota Korea Selatan Seoul.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Nakes di Batam: 1.024 Tidak Penuhi Kriteria
Pemerintah metropolitan Seoul mengatakan, kucing dan anjing peliharaan yang mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas akan ditawari tes Covid-19.