Jangan Duduk Terlalu Lama, Anda Berisiko Alami Sindrom Pantat Mati Rasa

Sabtu, 27 Februari 2021 | 19:30 WIB
Jangan Duduk Terlalu Lama, Anda Berisiko Alami Sindrom Pantat Mati Rasa
Ilustrasi duduk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa orang mungkin tak menyadari sudah duduk terlalu lama, terutama orang yang bekerja di depan laptop atau komputer.

Rata-rata, orang dewasa duduk lebih dari 8 jam sehari, yang jumlahnya lebih banyak dari remaja. Padahal duduk terlalu lama buruk untuk kesehatan dan bisa menimbulkan beberapa penyakit kronis.

Salah satunya, Anda berisiko mengalami gluteal amnesia yang juga dikenal sebagai sindrom pantat mati rasa (dead butt syndrome). Kondisi ini terjadi ketika otot-otot bokong Anda rusak dan bisa memengaruhi punggung, lutut, dan lainnya.

Sejak lama dilansir dari Bright Side, dampak buruk dari kebiasaan duduk terlalu lama pada kesehatan telah menjadi perhatian. Sayangnya, banyak orang yang masih mengabaikannya.

Duduk terlalu lama bisa menyebabkan banyak masalah fisik berbahaya, seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular. Bahkan risiko ini masih tetap ada meskipun Anda sudah sering olahraga.

Ilustrasi duduk bersilang. (Shutterstock)
Ilustrasi duduk. (Shutterstock)

Gluteal amnesia atau sindrom pantat mati rasa ini adalah sindrom yang menyebabkan otot-otot bokong berhenti berfungsi dengan baik.

Ketika Anda duduk terlalu lama, otot-otot ini akan menjadi otot pasif dan tubuh seolah menjadi lupa cara mengaktifkannya. Karena itulah, kondisi ini disebut gluteal amnesia.

Kondisi ini mungkin tidak terlalu buruk. Tapi, kenyataannya dampak duduk terlalu lama ini tidak bisa diabaikan karena bisa menjadi masalah serius.

Otot pantat salah satu otot terbesar di tubuh, karena digunakan untuk melakukan sebagian besar gerakan tubuh. Saat otot pantat ini mati atau tidak bekerja, maka otot di bagian tubuh lain akan menggantikannya, seperti otot lutut dan punggung. Hal ini pastinya akan berdampak buruk pada otot-otot tersebut.

Baca Juga: Studi: Satu Suntikan Vaksin Pfizer Cegah Varian Baru Virus Corona Menyebar

Cara mendiagnosis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI