Perketat Protokol Kesehatan, Portugal Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 03 Maret 2021 | 18:10 WIB
Perketat Protokol Kesehatan, Portugal Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19
Seorang petugas kesehatan yang mengenakan pakaian pelindung berjalan di samping lusinan ambulans yang menunggu di luar layanan darurat COVID-19 di Rumah Sakit Santa Maria, Lisbon, pada (28/1/2021). [PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP]

Suara.com - Portugal tengah mengalami kenaikan kasus COVID-19. Hal ini memaksa pemerintah untuk memperketat protokol kesehatan.

Perdana Menteri Antonio Costa menekankan bahwa pemberlakuan pembatasan dan penguncian tetap penting di Portugal yang sebulan lalu sempat melampaui tingkat kematian global akibat COVID.

Selama beberapa pekan pada Januari, layanan kesehatan Portugal kewalahan karena adanya lonjakan kasus infeksi virus corona dan kematian per kapita terburuk di dunia akibat COVID.

Namun, penguncian nasional yang diberlakukan pada 15 Januari telah dengan cepat menurunkan angka-angka kasus dan kematian itu.

Sebanyak 38 korban jiwa dan 691 kasus baru COVID yang tercatat pada Selasa (2/3) kembali setara dengan rata-rata kasus dan angka kematian yang tercatat pada Oktober tahun lalu, ketika bisnis masih buka.

Otoritas kesehatan DGS mengatakan 1.997 pasien menerima perawatan untuk COVID-19 di bangsal rumah sakit non-ICU, yang merupakan jumlah terendah sejak 31 Oktober.

Angka itu juga menunjukkan penurunan tajam dari jumlah sebelumnya, yakni 6.869 pasien yang dirawat di rumah sakit pada awal Februari.

Ada 446 pasien perawatan intensif pada Selasa, atau turun sebanyak 23 orang dari Senin, kata DGS.

Menurut publikasi daring Our World In Data, total gabungan pasien rawat inap saat ini di Portugal adalah yang terendah sejak 1 November.

Baca Juga: Dana Bansos Dipakai Judi, Kades Terancam Hukuman Mati, Eks Mensos 'Diseret'

Berdiri di luar sebuah rumah sakit di Lisbon, Perdana Menteri Antonio Costa mendesak warga untuk terus mematuhi aturan pembatasan sosial agar penguncian (lockdown) dapat dicabut secara bertahap.

"Gagasan bahwa sebuah tragedi tidak terulang adalah salah. Hal itu bisa terjadi lagi jika manusia mengulangi perilaku yang sama," kata Costa

Para pejabat Portugis menyebut bahwa lonjakan kasus COVID pada Januari disebabkan oleh infeksi virus corona varian baru yang lebih menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris, namun juga mengakui bahwa pelonggaran pembatasan pergerakan selama Natal juga turut menyebabkan lonjakan kasus itu.

"Kami tidak bisa membuat kesalahan itu lagi," kata Costa.

Rencana untuk melonggarkan penguncian secara perlahan diharapkan akan diumumkan pada 11 Maret.

"Ada lebih banyak orang yang telah divaksin daripada mereka yang terinfeksi dan itu seharusnya membuat kita melihat ke masa depan dengan harapan baru," kata Menteri Kesehatan Marta Temido.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI