Meski begitu, Khan berpendapat bahwa studi skala besar diperlukan untuk mengeksplorasi subjek secara lebih detail mengenai keterkaitan hubungan seks dan tidur.
Tapi, Khan menyarankan semua orang untuk menikmati waktu bersama dengan pasangan. Karena, kebersamaan fisik, emosional dan mental lebih penting daripada fokus pada kebutuhan seks untuk mencapai orgasme sebelum tidur.
Kemudian, beberapa penelitian menunjukkan orgasme yang baik dan tidak menyakitkan bisa membantu tidur lebih nyenyak.
Sebuah studi tahun 2017 dari CQUniversity di Adelaide, Australia menemukan bahwa lebih dari 60 persen dari 282 orang dewasa yang diteliti mengaku tidur lebih nyenyak setelah berhubungan seks sampai klimaks.
Chris Brantner, pelatih ilmu tidur bersertifikat di SleepZoo, mengatakan wanita juga mengalami peningkatan kadar estrogen setelah berhubungan seks. Hal ini membantu meningkatkan tidur REM, jenis yang regeneratif.
Sedangkan, pria mengalami lonjakan prolaktin setelah berhubungan seks, yang menyebabkan rasa lelah dan membuat tidur lebih nyenyak.
Namun, Chris Brantner juga menyarankan semua orang untuk tidur malam dalam jumlah cukup, yakni antara 7 hingga 8 jam setiap malam. Karena, tidur cukup juga memengaruhi libido seseorang.
"Kurang tidur membuat hormon Anda rusak dan menurunkan testosteron, yang penting untuk dorongan seks pria dan wanita. Kurang tidur juga berdampak negatif pada tingkat energi dan suasana hati yang bisa menurunkan libido," jelasnya.
Baca Juga: Waspada, Sendawa Tak Henti Bisa Jadi Efek Samping Virus Corona Covid-19