Studi: Lama Antibodi Covid-19 Bertahan Bisa Berbeda Tiap Orang

Jum'at, 26 Maret 2021 | 08:15 WIB
Studi: Lama Antibodi Covid-19 Bertahan Bisa Berbeda Tiap Orang
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kelompok 'gigih' yang terdiri dari 31,7 persen individu menunjukkan sedikit perubahan pada tingkat antibodi mereka hingga 180 hari. Artinya mereka masih tetap memiliki antibodi kuat bahkan setelah 6 bulan.

Sementara kelompok terakhir, 1,8 persen peserta menunjukkan peningkatan signifikan dalam antibodi penawar selama pemulihan akhir.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

“Pesan utama dari penelitian ini adalah bahwa ketahanan fungsi antibodi penawar terhadap SARS-CoV-2 dapat sangat bervariasi dan penting untuk memantau hal ini pada tingkat individu,” kata Profesor Wang Linfa dari Duke-NUS 'Emerging Infectious Diseases Program (EID) dan penulis studi terkait.

“Pekerjaan ini mungkin berimplikasi pada umur panjang kekebalan setelah vaksinasi, yang akan menjadi bagian dari studi lanjutan kami,” tambah Linfa.

Berdasarkan hasil tersebut, para ilmuwan menekankan pentingnya kesehatan masyarakat dan tindakan sosial dalam penanggulangan wabah pandemi yang sedang berlangsung.

Mereka mengatakan kehadiran kekebalan sel-T memberikan harapan perlindungan jangka panjang, namun mereka menambahkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.

Karena antibodi berkurang lebih cepat pada beberapa individu, para ilmuwan percaya infeksi ulang dapat terjadi pada gelombang infeksi berikutnya.

Mereka mengatakan jika kekebalan yang diberikan melalui vaksinasi juga berkurang seperti antibodi yang diproduksi secara alami, pemberian vaksin tahunan mungkin diperlukan untuk mencegah wabah Covid-19 di masa depan.

Baca Juga: Penelitian Vaksin AstraZeneca di AS Tunjukkan Keampuhan Hingga 76 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI