Dalam kasus ini, setengah dari individu melaporkan adanya satu gejala depresi, ditambah satu gejala kecemasan yang dilaporkan sekitar 65 persen.
“Kami melihat banyak orang yang bekerja terlalu banyak, sehingga tidak ada waktu yang cukup untuk tidur. Sementara bagi penderita insomnia, gangguan ini mengharuskan seseorang setidaknya memiliki kesempatan untuk tidur,” paparnya.
Selain itu, gangguan insomnia memberi pengaruh sekitar 10 persen dari populasi umum, yang juga terjadi pada petugas kesehatan selama berminggu-minggu. Pada gejala insomnia akut, memiliki risiko mengembangkan menjadi gangguan kronis.