Kesemutan dan Mati Rasa? Waspadai Diabetic Foot, Komplikasi Diabetes yang Berujung Amputasi

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 10:34 WIB
Kesemutan dan Mati Rasa? Waspadai Diabetic Foot, Komplikasi Diabetes yang Berujung Amputasi
Ilustrasi Diabetic Foot atau Diabetes Kaki yang Bisa Berujung Amputasi (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi sebagian besar orang, luka kecil di kaki mungkin bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, bagi penderita diabetes, luka sekecil apapun bisa menjadi awal dari kondisi yang mengerikan, Diabetic Foot

Komplikasi ini tidak hanya mengancam kenyamanan hidup, tapi juga bisa berujung pada amputasi jika tidak ditangani dengan tepat. Inilah “bahaya diam-diam” yang jarang dibicarakan, namun sering datang tanpa permisi.

Apa Itu Diabetic Foot?

Diabetic Foot adalah komplikasi serius dari diabetes melitus, ditandai dengan luka, infeksi, atau bahkan kerusakan jaringan di kaki. 

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kombinasi dari tiga hal: kerusakan saraf (neuropati), gangguan aliran darah, dan infeksi. Ketiganya menciptakan situasi di mana luka tidak terasa, tidak sembuh, dan akhirnya menjadi semakin parah.

“Diabetic foot terjadi karena kombinasi faktor neuropati, gangguan aliran darah, dan infeksi. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangren dan berisiko amputasi,” jelas dr. Sendi Kurnia Tantinius, Sp.B, Subsp.BVE(K), seorang spesialis bedah vaskular.

Mengapa Penderita Diabetes Harus Waspada?

Neuropati diabetik, kata dia menyebabkan hilangnya sensasi di kaki, membuat penderita tidak menyadari adanya luka atau lecet. 

Ditambah dengan gangguan sirkulasi yang memperlambat proses penyembuhan dan sistem imun yang melemah, luka kecil bisa berkembang menjadi infeksi serius dalam waktu singkat.

Baca Juga: 7 Ciri Diabetes yang Bisa Terdeteksi Lewat Mata, Wajib Tahu!

“Gejala seperti kesemutan dan mati rasa sering kali diabaikan oleh penderita diabetes. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal adanya kerusakan saraf yang berpotensi berkembang menjadi Diabetic Foot,” tambah dr. Sendi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI