"Kita hidup dalam masyarakat yang dirancang untuk bangun pagi, dan orang yang aktif pada malam hari sering merasa seolah-olah tidak selaras dengan jam sosial itu," kata Iyas Daghlas, penulis utama dan lulusan baru dari Harvard Medical School, dalam jurnal tersebut.
Dia menyarankan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan biasa antara siklus tidur sebelumnya dan penurunan risiko depresi.