"Selain kelelawar dan manusia, virus corona dapat menginfeksi berbagai macam hewan peliharaan dan liar, termasuk babi, sapi, tikus, kucing, anjing, ayam, rusa, dan landak," tulis mereka.
Sebagian besar sampel berasal dari spesies kelelawar tapal kuda. Pada tahun 2017, para peneliti yang mengambil sampel sebuah gua di Yunnan menemukan virus yang sangat mirip secara genetik dengan virus SARS pada kelelawar tapal kuda.
Tiga dari sampel yang dijelaskan dalam terbaru ini juga dekat dengan SARS secara genetik.
"Studi kami menyoroti keragaman yang luar biasa dari virus corona kelelawar pada skala lokal, termasuk kerabat dekat dari SARS CoV-2 dan SARS-CoV," tulis mereka.
Spesies kelelawar yang mereka sampel umum ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Cina barat daya, Vietnam, Laos, dan tempat lain.
Meskipun ada beberapa kontroversi tentang asal mula pandemi virus corona, laporan Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sumber yang paling mungkin adalah kelelawar.