Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah nama daftar varian baru virus corona Covid-19. WHO pertama kali mengubah nama varian baru virus corona dari India menjadi varian Delta.
WHO memiliki sistem penamaan varian virus corona ini dari alfabet Yunani. Tujuannya, WHO ingin menghindari stigmatisasi terhadap negara-negara di mana varian baru virus corona itu bermunculan.
WHO berharap pemberian nama baru varian virus corona ini memberikan kejelasan, Meskipun banyak orang mungkin menganggap pemberian nama baru untuk varian virus corona ini akan menambah kebingungan.
Karena, sekarang ini setiap varian memiliki 3 nama yang berbeda berdasarkan tempatnya pertama kali terdeteksi, yakni gabungan dari nama Yunani dan susunan ilmiahnya.
Misalnya, varian virus corona Inggris yang sekarang disebut varian Alpha dan juga dikenal sebagai B.1.1.7 di kalangan komunitas ilmiah. Tapi diharapkan tag Yunani akan menjadi default, setelah semua orang terbiasa.

Namun dilansir dari The Sun, tidak semua varian virus corona diberi nama oleh WHO. WHO hanya memberikan nama baru untuk varian yang paling mengkhawatirkan atau menjadi perhatian.
Contohnya, varian virus corona Yorkshire yang belum diubah namanya. Ada pula varian virus corona Nepal, yang merupakan mutasi dari varian virus corona India dan Afrika Selatan. Berikut ini, varian virus corona yang diubah namanya oleh WHO.
1. Varian Delta
Varian Delta adalah nama baru bagi varian virus corona yang ditemukan India dan memiliki nama ilmiah B.1.617.2. Delta berasal dari garis keturunan yang disebut B.1.617, yang pertama kali muncul di India. Varian ini adalah sublineage kedua yang muncul, maka namanya B.1.617.2.
Baca Juga: Bikin Kasus Covid-19 Indonesia Membludak, Ini 5 Fakta Virus Corona Varian Delta
B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 sebelum Public Health England mendeteksinya di Inggris pada awal Mei 2021. Strain ini diperkirakan juga lebih menular dibandingkan strain lainnya.
2. Varian Alpha
Varian Alpha adalah nama pengganti dari varian virus corona yang ditemukan di Inggris dan memiliki nama ilmiah B.1.1.7. Sejauh ini, varian Alpha dipercaya 70 persen lebih menular daripada virus corona versi aslinya yang ditemukan di China.

3. Varian Beta
Varian Beta adalah nama pengganti dari varian virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan dan memiliki nama ilmiah B.1.351. Varian Beta ini pertama kali diumumkan oleh pemerintah Afrika Selatan pada 18 Desember 2020.
Strain Afrika Selatan diperkirakan 50 persen lebih mudah menular dibandingkan strain virus corona Inggris. Bahkan, strain ini juga sangat mengkhawatirkan di Inggris.