Suara.com - Skrining tes Covid-19 dengan tes anitgen menjadi salah satu yang paling banyak dipilih oleh masyarakt. Selain harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan PCR, tes antigen juga memiliki hasil yang lebih cepat.
Meskipun tes ini memberikan hasil yang cepat, tes ini tidak seakurat tes laboratorium karena memerlukan lebih banyak virus dalam sampel Anda untuk melaporkan hasil positif.
Dilansir dari healtline, tes cepat antigen datang dengan risiko tinggi memberikan hasil negatif palsu.
Negatif palsu atau false negative berarti tes menunjukkan seorag tidak memiliki Covid-19 ketika ternyata kamu benar-benar memilikinya.
Sebuah tinjauan studi Maret 2021 memeriksa hasil dari 64 studi akurasi tes yang mengevaluasi tes antigen atau molekuler cepat yang diproduksi secara komersial.
![Ilustrasi rapid test antigen. [Medakit Ltd/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/17/50096-rapid-test-antigen.jpg)
Para peneliti menemukan bahwa akurasi tes sangat bervariasi. Berikut ini adalah temuan mereka:
Akurasi untuk orang dengan gejala Covid-19
Untuk orang dengan gejala Covid-19, tes dengan benar memberikan hasil positif rata-rata 72 persen. Interval kepercayaan 95 persen adalah 63,7 hingga 79 persen, yang berarti bahwa para peneliti 95 persen yakin bahwa rata-rata berada di antara kedua nilai ini.
Akurasi untuk orang tanpa gejala Covid-19
Baca Juga: Kisah Pilu Pasien Covid di Tangsel: Cari Oksigen Ditolak Satpam RS, Wafat saat Antre IGD
Para peneliti menemukan bahwa orang tanpa gejala Covid-19 dengan benar dites positif dalam 58,1 persen tes cepat. Interval kepercayaan 95 persen adalah 40,2 hingga 74,1 persen.