Kenali PMDD, Nyeri Menstruasi yang Lebih Parah dari PMS

Rabu, 07 Juli 2021 | 20:35 WIB
Kenali PMDD, Nyeri Menstruasi yang Lebih Parah dari PMS
Menstruasi (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah bentuk PMS yang lebih parah. Karena gejala PMDD yang tergolong parah, terkadang kondisi ini membuat penderitanya memiliki pikiran untuk bunuh diri.

PMDD adalah gangguan terkait hormon yang bisa menyebab banyak gejala emosional dan fisik setiap bulan selama satu atau dua minggu sebelum Anda memulai menstruasi.

Meskipun PMS dan PMDD memiliki beberapa kesamaan, tetapi PMDD jauh lebih melemahkan dan mengubah hidup seseorang. Menurut badan amal kesehatan mental Mind, PMDD membuat gejala PMS jauh lebih buruk dan bisa berdampak serius pada kehidupan Anda.

"PMDD bisa membuat seseorang kesulitan bekerja, bersosialisasi dan memiliki hubungan sehat. Dalam beberapa kasus, PMDD juga bisa menimbulkan pikiran bunuh diri pada penderitanya," kata badan kesehatan tersebut dikutip dari Express.

Bila seseorang mengalami PMS, seseorang akan mengalami gejala sedikit berbeda yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Baru-baru ini, PMDD terdaftar sebagai masalah kesehatan mental di DSM-5.

Ilustrasi menstruasi, PMDD (Unsplash)
Ilustrasi menstruasi, PMDD (Unsplash)

DSM-5 adalah salah satu metode yang digunakan dokter untuk mengkategorikan dan mendiagnosis masalah kesehatan mental. Sedangkan, PMS tidak.

Adapun gejala PMS, meliputi:

  1. Perubahan suasana hati
  2. Merasa kesal, cemas dan mudah tersinggung
  3. Kelelahan dan sulit tidur
  4. Kembung dan sakit perut
  5. Sakit kepala
  6. Kulit berjerawat
  7. Rambut berminyak
  8. Perubahan nafsu makan dan gairah seks

Sedangkan, gejala PMDD juga sama seperti PMS tetapi ada beberapa gejala tambahan yang lebih mengkhawatirkan, antara lain:

  1. Perasaan ingin bunuh diri
  2. Nyeri payudara dan membengkak
  3. Nyeri pada otot dan persendian
  4. Perubahan nafsu makan
  5. Sulit konsentrasi
  6. Kekurangan energi, dan sebagainya

Gejala PMDD biasanya hanya dialami selama satu atau dua minggu sebelum menstruasi dimulai.

Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Masuk Sumbar, Jubir Satgas: Ingin Selamat Segera Vaksin

"Gejala-gejalanya mengikuti siklus menstruasi Anda, jadi Anda mungkin merasa gejalanya mulai membaik ketika Anda mendapatkan menstruasi dan biasanya akan hilang pada saat menstruasi Anda selesai," jelas situs Mind.

Penyebab PMDD sendiri belum jelas, tetapi orang dengan PMDD sangat sensitif terhadap perubahan kadar hormon dalam siklus menstruasi bulanan mereka.

Penelitian juga menunjukkan bahwa PMDD terkait dengan peristiwa masa lampau yang membuat stres dan traumatis, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan hal itu benar atau tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI