Alasan Mengapa Warga di Gedung Bertingkat Lebih Berisiko Terinfeksi Penyakit Menular

Senin, 19 Juli 2021 | 18:17 WIB
Alasan Mengapa Warga di Gedung Bertingkat Lebih Berisiko Terinfeksi Penyakit Menular
Ilustrasi apartemen. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu faktor penting yang peneliti identifikasi dan diterbitkan dalam jurnal PLoS One adalah, bahwa semua bagian bangunan besar terhubung ke sistem pipa air limbah yang sama.

Bangunan bertingkat juga rentan terhadap lonjakan tekanan besar dari penggunaan berlebihan ketika banyak orang berada di rumah, yang dapat memaksa air keluar dari pipa U dan merusak "segel" mereka. Ini adalah sebagian alasan mengapa pipa U kering di Amoy Gardens.

Mengingat Covid-19 dan implikasinya sangat luas, virus pasti bisa menyebar melalui udara dalam tetesan kecil. Diare mungkin bukan salah satu gejala utama, tetapi cukup umum.

Ilustrasi pipa air. (Shutterstock)
Ilustrasi pipa air. (Shutterstock)

Selama lockdown, pipa U di ledeng gedung-gedung besar sangat rentan terhadap kebocoran segel air karena lebih banyak tekanan tambahan.

Itu terjadi akibat dari banyak orang yang menggunakan sistem pada waktu yang sama lebih dari biasanya – atau dalam kasus rumah sakit, bangsal kelebihan kapasitas.

Risiko yang sama, kebetulan, dapat berasal dari air di pipa U yang menguap karena pipa ledeng yang kurang digunakan.

Seperti yang terjadi di Amoy Gardens, konsentrasi tinggi orang yang terinfeksi diare dapat berkontribusi pada viral load yang lebih tinggi dalam sistem, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit di sekitar gedung.

Tetap Aman
Jadi apa yang bisa dilakukan tentang ini? Peneliti baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel di Lancet Global Health yang mencakup beberapa saran untuk manajer fasilitas dan pemilik rumah – terutama yang berada di gedung tinggi guna memastikan sistem aman selama lockdown.

Pertama, jangan abaikan bau busuk yang tidak dapat dijelaskan yang berasal dari kamar mandi, dapur, atau area mencuci.

Baca Juga: Belajar Berdampingan dengan Covid, Nakes Inggris akan Tetap Bekerja Meski Terpapar Corona

Kedua, pastikan semua wastafel dan toilet memiliki pipa U yang berfungsi. Tuang air ke semua wastafel dan toilet setidaknya selama lima detik di pagi dan sore hari.

Jika saluran air limbah dari toilet, wastafel, atau peralatan rumah tangga lainnya tampak terputus atau terbuka, segera tutup.

Gunakan sarung tangan karet untuk menutupi ujungnya, atau kantong plastik dan selotip. Jika ada retakan atau kebocoran pada pipa, tutup dengan selotip yang kuat.

Ilustrasi apartemen (Pixabay)
Ilustrasi apartemen (Pixabay)

Ketiga, manager fasilitas harus terus-menerus memantau kinerja seluruh sistem bangunan, mencari hal-hal seperti masalah drainase atau bau busuk.

Keempat, dalam jangka panjang, ada kebutuhan nyata akan prosedur yang tepat untuk memastikan bahwa sistem perpipaan air limbah dirancang dengan mempertimbangkan pengendalian infeksi.

Misalnya, tidak ada kode khusus untuk merancang sistem drainase untuk bangunan lebih dari 50 tingkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI