Perempuan yang mengembangkan PTSD setelah persalinan traumatis biasanya menemukan diri mereka menghidupkan kembali momen itu melalui kilas balik dan mimpi buruk, dan sering menemukan bahwa kecemasan ekstrim dan rasa waspada membuat kehidupan sehari-hari tak tertahankan.
Dan melihat perempuan hamil lainnya, bayi atau program seperti One Born Every Minute bisa membuatnya lebih buruk, kata asosiasi itu.
Ikatan dengan bayi juga bisa sulit karena ibu mungkin mengasosiasikan anak mereka dengan pengalaman melahirkan yang mengerikan. Masalah lain bisa termasuk menghindari tes smear atau berhubungan seks dengan pasangan.
Lantas untuk mengetahui kondisi ini, ada empat gejala PTSD pada ibu yang baru saja melahirkan. Berikut ialah empat gejala utamanya, menurut Birth Trauma Association:
1.Mengalami kembali peristiwa traumatis melalui kilas balik
Semua ini hadir mungkin dalam mimpi buruk atau ingatan yang mengganggu. Ini membuat ibu baru merasa tertekan dan panik.
2 Menghindari apa pun yang mengingatkan ibu baru pada trauma
Ini bisa berarti menolak berjalan melewati rumah sakit tempat mereka melahirkan, atau menghindari bertemu ibu lain dengan bayi baru.
3. Merasa sangat waspada
Baca Juga: Nagita Slavina Melahirkan Akhir Tahun, Begini Kata Raffi Ahmad soal Nama Anak
Ini berarti mereka terus-menerus waspada, mudah tersinggung, dan gelisah. Ibu baru juga khawatir mengenai sesuatu yang buruk akan terjadi pada bayinya.
4. Merasa rendah dan tidak bahagia
Ibu baru mungjin merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri atas kelahiran traumatisnya. Mereka juga mengalami kesulitan mengingat bagian dari pengalaman persalinannya.