Oleh karena itu, untuk melindungi kulit bayi dari iritasi, pilih sunscreen yang bebas PABA. Pilih sunscreen yang mengandung Titanium Dioxide atau Zinc Oxide untuk bayi dan anak.
Untuk anak usia di atas 6 bulan, pilih sunscreen yang bersifat broad spectrum atau mengandung SPF dan PA. Karena kandungan ini mampu melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB. Rekomendasi minimun SPF 30 dan PA++. Sedangkan untuk bayi usia dibawah 6 bulan, gunakan baju lengan panjang, celana panjang, topi dan hindari pajanan matahari langsung.
6. Baby wipes

Baby wipes atau tisu khusus bayi ini dipastikan selalu ada di tas bayi dan tas para orangtua Mudah dibawa dan mudah digunakan, ini menjadi alasan para orangtua memilih baby wipes untuk membersihkan kotoran atau bekas BAB/BAK anak. Dibalik kelebihan baby wipes, orangtua tetap perlu berhati-hati dengan kandungan di dalamnya.
Baby wipes yang mengandung alkohol dan pewangi sangat tidak direkomendasikan. Karena kedua kandungan itu bisa menyebabkan munculnya alergi atau bahkan iritasi.
Sebaiknya gunakan handuk kecil basah yang lembut untuk membersihkan bayi, daripada dengan baby wipes. Penggunaan handuk kecil pun tetap perlu diperhatikan. Pastikan simpan handuk basah di dalam kotak kedap udara agar terjaga kebersihannya.
7. Deterjen dan pelembut pakaian
Deterjen yang menawarkan aroma wangi, banyak busa, dan membuat pakaian lembut memang sangat menggoda. Tapi ternyata deterjen dengan tawaran tersebut justru mengandung unsur kimia yang memicu reaksi alergi pada kulit bayi.
Pilih deterjen cair yang rendah busa, dibandingkan deterjen bubuk untuk meminimalisir tertinggalnya residu yang tertinggal pada pakaian. Deterjen dengan soda api paling rendah dan bebas parfum juga perlu jadi pilihan agar bayi terhindar dari reaksi gatal atau alergi yang ditandai munculnya ruam.
Untuk bayi dengan kulit sensitif, sebaiknya tidak menggunakan pelembut pakaian atau deterjen 2in1 dengan pelembut pakaian. Pelembut pakaian biasanya mengandung pewangi seperti Limonene dan Benzyl acetate, pencetus iritasi pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
Baca Juga: Dear Parents, Ini Tips Merawat Kulit Bayi Agar Tidak Mudah Iritasi
8. Obat pembunuh atau penghalau serangga
![Pestisida. [Morning Chores]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/11/14/96165-pestisida-semprot.jpg)
Jangan menyemprotkan obat pembunuh serangga di dekat bayi atau minimal berikan jeda selama 2 jam sebelum anak ada di ruangan tersebut. Sedangkan untuk obat penghalau serangga yang diaplikasikan di kulit, pastikan produk tidak mengandung DEET.
Bahan kimia itu memiliki dampak alergi dan iritasi pada kulit bayi. Tapi untuk bayi berusia kurang dari dua bulan sebaiknya tidak menggunakan obat penghalau nyamuk yang diaplikasikan ke tubuh.
9. Cairan pembersih perabot rumah
Ada beberapa zat kimia yang terkandung dalan produk pembersih prrabot rumah, seperti Alkylphenol ethoxylates (APEs) dan zat amonia. Kedua bahan kimia itu bisa menyebabkan ruam dan iritasi pada kulit.
Anjuran beberapa pakar untuk membersihkan perabotan rumah secara alami bisa juga ditiru. Misalnya, menggunakan larutan air, baking soda, dan cuka. Tiga bahan itu terbilang aman untuk kesehatan dan terbukti bisa membersihkan perabotan rumah.

10. Cairan pembersih lantai dan kamar mandi
Cairan pembersih lantai juga mengandung bahan kimia. Bagi kulit bayi dan anak, terutama mereka yang mempunyai bakat alergi atau sensitif, seringkali kontak dengan bahan pembersih yang tersisa di lantai atau kamar mandi yang dapat menyebabkan ruam, iritasi, hingga alergi.