Hubungan keduanya pun diyakini sebagai hasil dari berkurangnya aliran darah ke otak ketika seseorang sedang duduk atau berdiri.
Semakin banyak penelitian telah menyoroti bahwa aliran darah yang tidak mencukupi ke otak memainkan peran penting dalam perkembangan demensia.
Risiko kondisi lain, termasuk penyakit Parkinson juga telah dikaitkan dengan berkurangnya aliran darah ke otak. Studi sebelumnya juga menyoroti bahwa tekanan darah diastolik, yang mengukur tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak sebagai prediktor kuat dari demensia.