Hits: WHO Sebut Ada Varian Corona yang Lebih Menular Hingga Dampak Jangka Panjang Parasetamol

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 08 Februari 2022 | 19:48 WIB
Hits: WHO Sebut Ada Varian Corona yang Lebih Menular Hingga Dampak Jangka Panjang Parasetamol
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga kini dunia masih belum bisa lepas dari varian omicron. Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bakal ada varian lain yang lebih menular dari omicron.

Sementara itu, parasetamol dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit dan juga nyeri. Tapi ternyata ada dampak panjang dari penggunaan parasetamol. Apa itu? Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. WHO: Bakal Ada Varian yang Lebih Menular dari Omicron di Masa Depan!

ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memprediksi di masa depan bakal hadir varian Covid-19 yang lebih menular dari varian Omicron.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Pimpinan Teknis WHO, Maria Van Kerkhove yang mengatakan bahwa varian Covid-19 di masa depan punya kemampuan lebih besar lolos dari sistem kekebalan manusia.

Baca selengkapnya

2. WHO Menambahkan 2 Pengobatan untuk Covid-19, Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Ilustrasi obat  (Dok: Istimewa)
Ilustrasi obat (Dok: Istimewa)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menambahkan dua obat ke daftar pengobatan Covid-19, yakni sotrovimab atau antibodi monoklonal manusia dan baricitinib atau inhibitor janus kinase (JAK).

Dilansir The Conversation, berikut penjelasan dari masing-masing pengobatan tersebut:

Baca Juga: Tak Terapkan Micro Lockdown di 2 Wilayah Zona Merah, Kapolsek Palmerah: Sudah Banyak yang Sembuh

Baca selengkapnya

3. Dampak Jangka Panjang Konsumsi Parasetamol: Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Ilustrasi paracetamol obat pereda nyeri dan demam. (Dok. Envato Elements)
Ilustrasi paracetamol obat pereda nyeri dan demam. (Dok. Envato Elements)

Penelitian baru menemukan dampak konsumsi obat parasetamol dalam jangka waktu panjang. Berbahayakah?

Para peneliti dari farmakologi klinis di University of Edinburgh menyarankan, pasien dengan resep obat penghilang rasa sakit jangka panjang harus diberikan dalam dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin.

Baca selengkapnya

4. Gejala Omicron Sering Dianggap Ringan, Mungkinkah Timbulkan Long Covid-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI