Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Hal itu terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
c. Percobaan Louis Pasteur
Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis.
Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Leher panjang itu berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara wadah labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen itu mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut:
- Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur.
- Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup.
- Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Baca Juga: Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Tujuan, Tahapan