Piotr merujuk studi David J. Nowak et.al (2013). Hasil studi Nowak, kata dia, menunjukkan, penanaman pohon di 10 kota Amerika Serikat dengan tingkat PM 2.5 yang tinggi tidak signifikan mengurangi polusi PM2.5, yakni hanya sebesar 0,05 persen-0,24 persen setahun.
Berdasarkan data Nafas tersebut, kata Piotr, keliru apabila kebijakan pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia memperbaiki kualitas udara hanya dengan cara menanam banyak pepohonan. “Bisa dibilang penanaman pohon hampir tidak ada dampaknya mengurangi PM 2.5,” kata dia,”dengan kata lain tidak berdampak signifikan untuk menyegarkan kualitas udara.”