Klaim Aman Soal Produk Tembakau Alternatif Dipertanyakan, Riset Ungkap Bahaya Karsinogen Mengintai!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 03 Mei 2025 | 06:21 WIB
Klaim Aman Soal Produk Tembakau Alternatif Dipertanyakan, Riset Ungkap Bahaya Karsinogen Mengintai!
Produk tembakau alternatif (HTP) dan rokok sama-sama bahaya. (Photo by Gökhan Yetimova/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah peningkatan penjualan produk tembakau alternatif yang dipanaskan atau heated tobacco products (HTP) secara global, muncul kekhawatiran baru dari kalangan akademisi dan pengawas industri terkait klaim manfaat kesehatan dari produk tersebut.

Sebuah laporan terbaru dari STOP, organisasi pengawas industri tembakau, mengungkap bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat dan independen yang mendukung klaim bahwa HTP lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Bahkan, temuan ini menyebut HTP masih mengandung karsinogen alias zat-zat penyebab kanker!

Dalam dokumen berjudul Memahami Produk Tembakau Bebas Asap (HTP): Isu-isu Terkini dan Temuan Terbaru, STOP memaparkan hasil kajian berbagai riset akademis serta analisis pasar yang menunjukkan bahwa HTP bukanlah solusi bagi perokok yang ingin berhenti, dan bahkan bisa memperburuk masalah kesehatan masyarakat.

STOP menyoroti bahwa industri rokok gencar memasarkan HTP sebagai produk berisiko lebih rendah. Namun, banyak riset yang mereka gunakan untuk mendukung klaim tersebut dibiayai oleh industri itu sendiri, sehingga tidak dapat dianggap netral atau bebas dari konflik kepentingan.

“Sebagian besar riset yang digunakan untuk mempromosikan HTP berasal dari industri itu sendiri. Bahkan banyak yang secara langsung didanai oleh PMI,” kata Dr. Sophie Braznell, salah satu penulis laporan tersebut, dalam peluncuran hasil riset dan ditulis Sabtu (3/5/2025).

Laporan STOP juga menunjukkan bahwa emisi dari HTP tetap mengandung zat berbahaya, termasuk karsinogen, yang bahkan ditemukan dalam konsentrasi lebih tinggi dibandingkan asap rokok biasa. Di sisi lain, proses produksi dan pembuangan perangkat HTP turut menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama melalui limbah elektronik beracun dan eksploitasi sumber daya tambang untuk perangkat HTP.

Selain itu, konsumsi HTP tidak terbukti efektif dalam membantu perokok berhenti. Sebaliknya, banyak pengguna HTP tetap merokok rokok konvensional atau kembali merokok setelah mencoba HTP. Data juga mengungkap bahwa penggunaan HTP justru lebih tinggi di kalangan anak muda dan bukan perokok, ketimbang pada perokok lama.

“Bukti yang ada menunjukkan bahwa HTP tidak menawarkan manfaat kesehatan nyata. Produk ini justru menjadi alat bagi industri untuk menarik konsumen baru, khususnya anak muda, dan menciptakan generasi baru yang kecanduan nikotin,” kata Jorge Alday, Direktur STOP di Vital Strategies.

STOP juga menyoroti taktik lobi industri rokok yang mendorong kebijakan longgar terhadap HTP, seperti permintaan tarif pajak yang lebih rendah, pengecualian dari regulasi kawasan tanpa rokok, serta pelonggaran larangan iklan.

Baca Juga: Tak Hanya Rokok Biasa, Nge-Vape Juga Dilarang di Pesawat: Ini Alasannya!

Diperkirakan, penjualan HTP secara global akan mencapai USD 41,6 miliar pada tahun 2025. Sementara itu, empat besar perusahaan rokok dunia, tetap menjual lebih dari 1,8 triliun batang rokok setiap tahunnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI