Mengenal Paxlovid, Obat yang Diklaim Mampu Kurangi Risiko Keparahan Akibat Infeksi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 27 Maret 2022 | 17:57 WIB
Mengenal Paxlovid, Obat yang Diklaim Mampu Kurangi Risiko Keparahan Akibat Infeksi Covid-19
Ilustrasi obat covid-19 (pexels)

Paxlovid aman dikonsumsi oleh pasien usia 12 tahun ke atas dan berat 40 kg atau lebih. Meski demikian, Bimo mengingatkan bahwa Paxlovid tidak efektif untuk pasien Covid-19 yang bergejala berat dan sudah dirawat di rumah sakit.

Obat ini juga harus diberikan segera setelah terindikasi positif Covid-19, sebaiknya dalam rentang waktu lima hari setelah munculnya gejala, dan tidak bisa digunakan lebih dari lima hari berturut-turut.

"Paxlovid hanya bisa diberikan dengan resep dokter dan tidak bisa digunakan untuk mencegah Covid-19. Jadi protokol Kesehatan dan vaksinasi tetap harus dijalankan," tegas Bimo dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com, Minggu (27/3/2022).

Ia juga mengingatkan sebelum mengonsumsi obat tersebut, pasien perlu mengetahui apakah sebelumnya memiliki sejarah hipersensitivitas terhadap nirmaltrevir atau ritonavir.

Selain itu, pasien digarap tidak terkejut bila saat mengonsumsi Paxlovid akan mengalami dysgeusia (gangguan indra perasa), diare, hipertensi, dan nyeri otot.

Paxlovid juga memiliki kontraindikasi jika diberikan bersama obat lain yang berinteraksi dengan CYP3A seperti alfuzosin, pethidine, propoxyphene, amiodarone, dronedarone, flecainide, propafenone, quinidine, colchicine, lovastatin, simvastatin, phenobarbital, rifampin, dan lainnya.

Daftar lengkap obat yang memiliki kontraindikasi dengan Paxlovid ada di publikasi lembar fakta yang dikeluarkan oleh FDA. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Bimo juga menjelaskan bahwa pada umumnya penderita komorbid boleh mengkonsumsi Paxlovid selama dikonsultasikan dengan dokter.

Namun pasien yang memiliki masalah ginjal (eGFR ≥30 hingga <60 mL/min) dosis Paxlovid perlu dikurangi menjadi 150 mg nirmatrelvir dan 100 mg ritonavir dua kali sehari selama lima hari.

Baca Juga: Ini Syarat Orang yang Belum Divaksinasi Booster Agar Bisa Mudik Lebaran 2022

Meski demikian, Paxlovid tidak boleh diberikan kepada penderita gangguan ginjal dengan eGFR <30 mL/min, juga tidak direkomendasikan untuk penderita gangguan hati yang parah (Child-Pugh kelas C).

Berbagai negara sudah menggunakan Paxlovid. Di wilayah timur, Korea Selatan menjadi negara Asia pertama yang telah menyetujui penggunaan Paxlovid.

Sementara Indonesia kedatangan Paxlovid dan masih menunggu kajian efikasi, khasiat, dan efek samping dari paxlovid yang dilakukan oleh Badan POM.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI