Eksklusif: IDI Buka Suara Ungkap Penyebab Kericuhan di Muktamar ke-31, Benarkah Karena Terawan?

Selasa, 05 April 2022 | 08:31 WIB
Eksklusif: IDI Buka Suara Ungkap Penyebab Kericuhan di Muktamar ke-31, Benarkah Karena Terawan?
Ilustrasi profesi dokter. (pixabay/DarkoStojanovic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-31 di Banda Aceh beberapa waktu lalu menghasilkan putusan pemberhentian tetap Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.

Namun putusan itu disebut menjadi pemicu Muktamar IDI ricuh, bahkan beredar video yang  menampilkan aksi protes anggota dengan narasi ingin mendirikan IDI tandingan, yakni Ikatan Dokter Seluruh Indonesia atau IDSI. 

Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?

Dalam bincang khusus Suara.com pada Sabtu (2/4/2022), Jubir Muktamar IDI, Dr. dr. Beni Satria, MH(Kes), membantah bahwa kericuhan dalam video tersebut dipicu atas rekomendasi pemberhentian terawan.

Beni Satria menyebut bahwa apa yang terjadi dalam video itu adalah salah satu proses dinamika berorganisasi, termasuk di forum Muktamar IDI yang menjadi salah satu proses terpenting yang harus dilakukan IDI setiap tiga tahun sekali.

Ketua Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) IDI Beni Satria dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari aplikasi Zoom di Jakarta, Jumat (1/4/2022). (Dok: ANTARA)
Ketua Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) IDI Beni Satria dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari aplikasi Zoom di Jakarta, Jumat (1/4/2022). (Dok: ANTARA)

"Dinamika berorganisasi itu memang selalu menarik di setiap Muktamar meskipun hal ini bukan yang kami inginkan," ujarnya.

Beni Satria menjelaskan aksi protes yang disampaikan hingga para anggota maju ke meja pemimpin sidang, lantaran adanya ketidaksetujuan anggota pada putusan ketua sidang yang sudah mengetuk palu dalam forum tersebut.

Adapun putusan itu terkait poin dan aturan IDI dalam menentukan tata tertib aturan dalam sidang Muktamar ke-31, yang masih jadi perdebatan saat itu

"Jadi memang kronologis yang terjadi pada saat itu adalah adanya ketidaksepahaman dengan pemimpin sidang atas putusan yang diketok palu, padahal itu tidak disepakati oleh forum yang terdiri dari utusan IDI cabang atau wilayah mengenai tata tertib sidang," terang Dr. Beni," terangnya.

Baca Juga: Soal Bubarkan Ikatan Dokter Indonesia, Ketum Adib Khumaidi: IDI Akan Selalu Ada

Mengingat muktamar, lanjut Beni Satria, adalah forum yang dihadiri oleh para ketua IDI cabang di seluruh Indonesia. Mereka hadir sebagai anggota forum yang dipimpin oleh pemimpin sidang, selaiknya anggota DPR yang dipimpin oleh ketua komisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI