Cakupan Imunisasi Menurun Selama Pandemi, Satgas IDAI Ungkap Fakta Mengejutkan Kasus Penyakit Menular Berbahaya Anak

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 05 Juni 2022 | 12:19 WIB
Cakupan Imunisasi Menurun Selama Pandemi, Satgas IDAI Ungkap Fakta Mengejutkan Kasus Penyakit Menular Berbahaya Anak
Pekan Imunisasi Nasional di berbagai daerah, Selasa (8/3).

Lalu pada program BIAN juga digelar imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi polio tetes, polio suntik, dan difteri balita selain campak rubela di seluruh provinsi.

“Vaksin yang digunakan dalam program BIAN adalah vaksin yang sudah lama digunakan dalam program imunisasi di Indonesia dan beberapa negara lain sejak lama, dan terbukti aman serta bermanfaat mencegah sakit berat, cacat dan kematian akibat penyakit menular. Maka supaya kadar antibodi tetap tinggi, bertahan lama, dan tidak cepat habis, beberapa imunisasi harus diulang beberapa kali,” ujar Prof. Miko.

Ia menyarankan orangtua sebaiknya mengingat dan menyimpan kartu catatan imunisasi rutin anak-anak mereka agar perlindungan yang diberikan melalui imunisasi
lengkap.

Namun apabila keluarga ragu, dianggap imunisasi belum lengkap, dan bisa segera melengkapi imunisasi anak-anak mereka.

Pengulangan maupun penambahan dosis imunisasi anak-anak tidak berbahaya, justru antibodi yang dihasilkan akan menjadi lebih tinggi dan lebih lama.

“Apabila kita menyebarkan informasi yang benar terkait besarnya risiko akibat penyakit-penyakit tersebut, dan manfaat imunisasi untuk mencegahnya, maka kita berharap semua orangtua melengkapi imunisasi balitanya. Apabila imuniasi kurang lengkap, maka KLB penyakit menular akan terus terjadi di Indonesia," terang Prof. Miko.

Nah, hal yang perlu dilakukan saat ini, kata dia, adalah dengan menyentuh hati nurani orangtua. "Karena orangtua yang benar-benar sayang anak, tentu akan berusaha melindungi anaknya dari penyakit menular dengan melengkapi imunisasinya,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI