6 Fakta Seputar Virus Langya, Penyakit Baru yang Menyebar di China

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2022 | 06:05 WIB
6 Fakta Seputar Virus Langya, Penyakit Baru yang Menyebar di China
Ilustrasi virus (Unsplash/CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baca selengkapnya

4. Apakah Virus Langya Berbahaya? Ini Penjelasan Soal Virus Baru dari China

Ilustrasi anak sakit - Apakah virus Langya berbahaya (Pixabay/tigerbhu11)
Ilustrasi anak sakit - Apakah virus Langya berbahaya (Pixabay/tigerbhu11)

Virus baru, Langya henipavirus, diduga telah menyebabkan infeksi pada 35 orang di provinsi Shandong dan Henan China selama kira-kira dua tahun hingga 2021. Lalu apakah virus Langya berbahaya?

Merangkum The Conversation, virus Langya terkait dengan virus Hendra dan Nipah yang menyebabkan penyakit pada manusia. Namun, banyak yang tidak kita ketahui tentang virus baru yang dikenal sebagai LayV ini, termasuk apakah virus itu menyebar dari manusia ke manusia.

Baca selengkapnya

5. China Temukan Virus Langya yang Menginfeksi 35 Orang, Begini Gejalanya!

Ilustrasi virus langka (unsplash)
Ilustrasi virus langka (unsplash)

Seorang dokter di China telah memperingatkan adanya virus langka baru yang terdeteksi. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan mengatakan virus langka ini sudah menginfeksi 35 orang di 2 provinsi di China timur.

Virus langka ini dikenal dengan nama Langya henipavirus (LayV) yang sepenuhnya baru alias belum pernah menginfeksi manusia sebelumnya.

Baca selengkapnya

Baca Juga: Apakah Virus Langya Berbahaya? Ini Penjelasan Soal Virus Baru dari China

6. Pakar di China Ingatkan Ancaman Virus Baru Langya: Dapat Mengganggu Fungsi Hati dan Ginjal

Ilustrasi Virus (pixabay.com)
Ilustrasi Virus (pixabay.com)

Dokter di China mengingatkan tentang ancaman virus baru, Henipavirus Langya atau LayV yang teridentifikasi pada 35 orang di Henan dan Shadong, China.

Virus Langya merupakan virus yang bisa membunuh tiga perempat manusia dengan gejala berat. Beruntungnya, dari puluhan kasus infeksi yang terjadi, belum ada satupun korban meninggal dunia. Diberitakan, sebagian besar pasien hanya mengalami gejala ringan seperti flu.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI