Kementerian Kesehatan memperkirakan pengobatan kanker sepanjang tahun 2018 mendekati Rp 3 triliun. Angka tersebut naik 30,43 persen dibandingkan dengan tahun 2016.
Tatalaksana kanker yang semakin kompleks membutuhkan kolaborasi berbagai bidang keilmuannuntuk mencapai tujuan pengobatan kanker itu sendiri.
Sesuai panduan ESMO (European Society for Medical Oncology) dan ASCO (American society jor Clinical Oncology) yang merupakan pengampu pengobatan kanker dunia, pengobatan kanker saat ini meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi hingga terapi paliatif yang bertujuan mempertahankan kualitas hidup pasien.
Keseluruhan pengobatan kanker ini membutuhkan tim multidisiplin dalam penatalaksanaannya.
Anggota tim multidisiplin yang menjadi kunci dalam suksesnya pengobatan kanker terdiri dari tenaga kesehatan profesional dari berbagai disiplin ilmu, yang melakukan pertemuan rutin untuk membahas perkembangan pasien.
Peran pemerintah dalam menentukan kebijakan juga memiliki peran yang krusial. Penting untuk mensosialisasikan deteksi dini pada kanker agar pengobatan dapat dilakukan tepat, lebih mudah dan hemat biaya.