Salah satu pilar layanan kesehatan adalah layanan kesehatan primer dimana disini akan ditingkatkan program preventif dan promotive penyakit ginjal kronik dengan FKTP sebagai wadah pelaksana utama.
Selain itu, salah satu pilar transformasi lainnya adalah transformasi layanan rujukan yang bertujuan untuk memperluas cakupan layanan penyakit ginjal kronik yang diantaranya adalah HD, CAPD dan transplantasi ginjal.
Deputi direksi bidang KPM Dr. dr. Ari Dwi Aryani, MKM menyampaikan bahwa beban pelayanan kesehatan pada gagal ginjal semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu penyebab kenaikan biaya kesehatan ini karena keterbukaannya akses layanan kesehatan yang meningkat akibat meningkatnya pemanfaatan JKN oleh masyarakat.
Inovasi-inovasi terkait pelayanan kesehatan terkait pasien gagal ginjal perlu dilakukan agar hak masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi namun masih dapat menurunkan biaya kesehatan.
Dokter Ari juga menekankan bahwa permasalahan kesehatan masyarakat tidak hanya menitikberatkan pada jumlah penderita dan pembiayaan pasien, namun juga menekankan pada control faktor risiko seperti prediabetes, diabetes, hipertensi dan diabetes yang sangat mempengaruhi angka penyakit tidak menular seperti Penyakit Ginjal Kronik.
Upaya pengendalian faktor risiko ini berupa skrining yang bekerjasama dengan FKTP melalui pemanfaatan aplikasi mobile JKN untuk mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi untuk mengelami penyakit tidak menular.
Ibu Apt. Lisia Margaret sebagai Product Manager PT. Etana Bisotechnologies Indonesia menyampaikan mengenai peran sektor swasta dalam edukasi dan pelayanan kesehatan ginjal. PT. Etana sebagai mitra farmasi mengetahui secara baik kebutuhan informasi pasien-pasien gagal ginjal mengenai penyakitnya.
Sehingga, kata dia, pihaknya melakukan edukasi berkerjasama dengan dokter dan komunitas pasien kepada pasien gagal ginjal baik di Rumah Sakit atau di acara perhimpunan. Selain edukasi, upaya kolaborasi dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ginjal.
Diantaranya adalah kolaborasi uji klinis dengan Rumah Sakit dan universitas untuk menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gagal ginjal.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka dan Tantangan Masa Depan