Bahkan ia juga mengingatkan kondisi emosional orang dengan riwayat stroke perlu dijaga, karena jika pasien sering marah-marah karena tidak bisa mengendalikan emosinya, maka dikhawatirkan bisa meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, mengontrol tekanan darah menjadi sangat penting. Jika pasien sering terkena tekanan darah tinggi, maka risiko terkena stroke bisa menjadi kali lipat hingga lebih.
”Hal itulah yang bisa memicu serangan stroke berikutnya,” ujarnya.
Dokter Sita menambahkan, pencegahan serangan stroke dengan mengontrol faktor risiko penyebab stroke yaitu bekerja sama dengan dokter spesialis saraf. Hal itu untuk mengetahui faktor risiko yang bisa diubah atau tidak bisa diubah.
”Bisa kontrol gula darah, tergantung dengan penyenyakit penyerta si pasien,” pungkasnya.